Jelang Pemilu, Berita Hoax Meningkat 14 Ribu Kasus

Kepala Diskominfo Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai saat sosiliasi Pemilu kepada pemiih pemula. (foto : rian/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Suasana politik yang memanas rupanya berdampak meningkatnya arus informasi di media sosial (Medsos). Tapi sayangnya, informasi yang beredar di Medsos tersebut kebanyakan simpang siur, menyesatkan bahkan bohong.

Berdasarkan data Kominfo , menjelang Pemilu 2019 berita hoax sangat meningkat sekitar 14 ribu kasus dibanding 2017 lalu, yang hanya 7 ribu kasus.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan, persoalan hoax yang rentan terjadi harus segera diantisipasi.

Menurut dia, menekan dan membasmi penyebaran berita bohong itu, pihaknya juga rutin mendatangi sekaligus sosialisasi ke perguruan tinggi dan masyarakat.

“Sosialisasi berita berita bohong atau hoax sesuai dengan kapasitasnya, biasa setiap sabtu dan minggu,” kata dia di sela sosialisasi pemilih pemula pada Pemilu 2019 bagi kaum milineal di salah satu hotel di Banjarmasin, Kamis (28/2/2019).

Terkait kegiatan sosialisasi Pemilu, ia menyatakan hanya sebagai bentuk Kominfo untuk mensukseskan Pemilu 2019 mendatang.

Sehingga pihaknya bersama KPU dan Bawaslu serta pihak kepolisian melakukan sosialisasi Pemilu untuk pemula bersama sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin.

Sebab, kata Gusti Yanuar Noor Rifai, dalam hal ini peran Diskomimfo hanya memberikan sosialisasi membantu KPU dan Bawaslu, terkait Pemilu bagi pemilih pemula atau kaum milineal.

“Mudahan setelah sosialisasi ini, mereka agar dapat menggunakan hak pilihnya. Sehingga mendapatkan pemimpin yang akan datang lebih baik lagi,” pungkasnya. (rian)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan