Jasa Tukar Uang di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin Raup 20 Persen Keuntungan Tiap Transaksi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin banyak ditemukan penyedia jasa penukaran uang kecil dan baru.

Mereka menawarkan jasa penukaran uang dengan pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 100 ribu kepada pengendara tanpa harus repot-repot mengantri.

Hal ini tidak hanya terjadi pada tahun ini. Namun, hampir setiap tahunya di kawasan tersebut didapati penyedia jasa penukar uang baru.

Satu diantara penyedia jasa penukar uang itu bernama Fatur, ia mengaku baru pertama tahun ini menggeluti profesi tersebut.

“Baru tahun ini,” ujar Fatur, Kamis (20/4/2023).

Baca Juga Ketersediaan Daging Ternak di Tabalong Dipastikan Aman Hingga Lebaran

Baca Juga PUPR Tabalong Lakukan Pelebaran Jalan di Sekitar Masjid Ash-Shiratal Mustaqim

Fatur mengaku punya alasan tersendiri untuk ikut menggeluti profesi jasa penukaran uang yang mana menurutnya saat ini kebutuhan ekonomi sangat sulit dan tinggi.

“Kalau rami lanjut seterusnya,” ucapnya.

Di tangannya, tampak uang pecahan yang sudah dibungkus plastik bening. Fatur cuma duduk di atas sepeda motor roda 2, sambil menunggu pelanggan. Dari sebungkusnya uang itu, ia mengambil keuntungan 20 persen.

“Kalau Rp 100 ribu jadi Rp 120 ribu, bila Rp 1 juta, jadi Rp 1,1 juta. Rp 20 ribu untuk maharnya itu,” jelasnya.

Belum lama ini, kata Fatur, dirinya pernah mendapatkan pelanggan yang ingin menukarkan uang sebesar Rp 100 juta. Fatur pun menanggapi pelanggan yang menukarkan uang sebesar itu merupakan rezeki Ramadan.

“Pelanggan itu menukarkan uang pecahan Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu,” imbuhnya.

Sementara ini, kata Fatur, beberapa hari kebelakang yang paling banyak menukarkan uang pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.

Lebih lanjut, ia mengaku mendapatkan uang pecahan uang baru tersebut langsung dari penukaran uang resmi.

“Namun, nominal yang didapat setiap harinya dibatasi, cuma Rp 3.800.000 juta yang merupakan modal sendiri. Kalau omzetnya tidak bisa dihitung karena beda beda setiap harinya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi