Insentif Dipotong, Guru Honorer Sekolah Khusus Menjerit

Sejumlah guru honorer menunggu hasil rapat dinas pendidikan dengan Komisi IV DPRD Kalsel.(foto : elo/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel– Puluhan Guru Honorer sekolah khusus di Kalsel cemas, menyusul diberlakukannya pemotongan insentif per 1 Juli 2018. Pemotongan hingga 50 persen lebih itu akibat penerapan regulasi Permendagri Nomor 12 Tahun 2017.

Kalau sebelumnya guru honorer mendapat Rp2,3 juta, sekarang mereka yang dibayar Rp1 juta per bulanya. Penghasilan ini dinilai tidak layak, karena tak seimbang dengan beban kerja.

Ironisnya, gaji office boys dan Satpam dilingkungan sekolah malah tak dipotong. Menyikapi kesenjangan ini, mereka melaporkannya ke Komisi IV DPRD Kalsel dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Kamis (2/8/2018).

Mereka mendesak eksekutif dan legislatif mencarikan solusi agar insentif mereka kembali seperti semula. Karena dengan penghsilan Rp1 juta, tak bakal mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidie Fauzy prihatin atas kondisi ini. Dalam dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan sekretaris daerah, kepala BKD dan dinas terkait.

Sementara Kabid SMA Disdikbud Kalsel, Muhammadun usai rapat dengan Komisi IV DPRD Kalsel mengakui pemotongan insentif itu dampak pemberlakukan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017, tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.

Ia meminta honorer bersabar, sebab pihaknya akan segera mencari solusi. Walau demikian ia tetap meminta bendahara membayarkan honorer sama dengan pekerja lain di lingkungan sekolah.”Kita tak ingin ada kesenjangan,” tekannya.(elo syarif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan