Video : Ikut Panen Padi, HKTI Banjarmasin Terima Keluhan Petani

BANJARMASIN, klikkalsel- Semakin berkembangnya pembangunan di Kota Banjarmasin, seolah berbanding terbalik dengan kesejahteraan petani lokal. Banyak lahan pertanian tergerus oleh bangunan.

Hal ini, mengemuka dari keluhan para petani di kawasan Banjarmasin Timur (Sungai Lulut) kepada Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banjarmasin, Noorlatifah saat menghadiri panen padi menggunakan alat sederhana.

Dalam kunjungan tersebut, Noorlatifah menerima aspirasi dari petani bernama Bahtiar. Keluhan kekeringan lahan sawah lantaran tak ada penampungan air (tabat). Padahal kata dia, telah lama mengajukan permohonan kepada Dinas terkait.

“Keluhan kita, masalah perairan, kemudian pupuk begitu juga dengan akses lokasi ke sawah,” tutur Bahtiar.

Selain itu ditambahkannya, adanya aliran air, hanya bisa didapat dari aliran sungai di Kabupaten Banjar. Sementara kata dia, diwilayah persawahan mereka belum ada.

“Kita ada mengajukan persoalan ini ke dinas, termasuk penampungan air, tapi belum ada realisasi,” ucapnya kepada klikkalsel.com.

Menanggapi keluhan dari petani, Ketua HKTI Kota Banjarmasin Noorlatifah menyampaikan, akan segera bekoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perternakan (DKP3) Banjarmasin agar bersinergi dengan pemerintah kota, untuk mengembangkan pertanian di Kota Seribu Sungai.

“Karena kita mitra dari pemerintah kota, dalam hal ini kita membantu menyampaikan keluhan petani ke Dinas terkait,” kata Noorlatifah yang juga merupakan anggota DPRD Kota Banjarmasin.

Ketua HKTI Banjarmasin Noorlatifah panen padi dengan alat tradisional ranggaman (wahyu/klikkalsel)

Sebelumnya ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin ini, sempat dikoordinasikan rencana pengairan sawah, dan telah ditinjau dinas terkait. Semoga pelaksanaannya akan terealisasi dalam waktu dekat.

Pada acara panen padi tersebut, Noorlatifah turut mencoba langsung proses panen padi bersama petani dengan cara sederhana, hanya menggunalan alat tradhisional.

Diantaranya, ‘Ranggaman’ yakni alat kayu seukuran telapak, pegangannya terbuat dari bambu kecil dan diujungnya ditaruh pisau kecil. Selain itu Noorlatifah juga ikut menyabit dan mehempas padi.(rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan