Ibnu Sina Sampaikan Rencana Pengadaan Pembelian PCR

Rapat melalui Video Teleconverence di Command Canter Banjarmasin.
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, menggelar rapat kesiapan wilayah perkotaan menyambut masyarakat produktif dan aman Covid-19, bersama sejumlah kepala Daerah melalui video teleconference.
Rapat yang dilakukan melalui video teleconference tersebut, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, memberikan laporan jumlah masyarakat Banjarmasin yang terpapar virus Corona (Covid-19) masih cukup tinggi.
Memang menurutnya, beberapa waktu lalu pemerintah pusat telah memberikan bantuan 2 unit PCR ke Pemprov Kalsel. Namun, mengingat masih tingginya angka masyarakat yang terpapar virus tersebut, maka keberadaan dua alat PCR itu dirasakan belum maksimal untuk Banjarmasin.
Baca Juga : Pergi Memancing, Pelajar Diduga Tenggelam di Sungai Tabalong, Tim Gabungan Masih Lakukan Pencarian
Menko PMK RI, Muhadjir Effendy yang mendengar rencana tersebut pun terkejut ketika mendengar Pemko Banjarmasin hendak membeli sendiri alat medis jenis PCR itu, dengan tujuan untuk mempercepat proses pemeriksaan hasil swab untuk warga kota.
Lantas ia langsung menanyakan kepada Ibnu Sina terkait lama waktu keluar hasil PCR di Kalsel. “sekitar 10 hari,” jawab Ibnu Sina
Ia pun langsung buru-buru menyatakan 10 hari untuk sebuah hasil test PCR itu adalah waktu yang cukup lama. Karena itu, ia kemudian memastikan apa yang telah disampaikan H Ibnu Sina itu akan menjadi catatan tim gugus dan dari beberapa kementerian.
“Nanti saya kira ada beberapa catatan dari Pak Ketua Tim Gugus Tugas. Dari pendidikan ada Mendikbud, Menteri Agama untuk madrasah. Semua nanti memberikan catatan, termasuk Pak Menkominfo, Wakil menteri keuangan dan Menteri Menkopolhukam,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, H Ibnu Sina juga menegaskan bahwa Pemko Banjarmasin sangat serius menangani penyebaran virus tersebut.
Saat bulan Ramadan lalu, terangnya, Kota Banjarmasin telah melakukan PSBB tahap pertama, yang kemudian dilanjutkan dengan PSBB tahap kedua dan ketiga.
“Pasca pelaksanaan PSBB, kami melanjutkannya dengan menerapkan status Tanggap Darurat, tetapi kami tetap khawatir masyarakat merasa sudah terbebas, padahal kurva masih naik tajam. Jadi kami berinovasi membentuk PSBK di Kelurahan, Komplek dan Kampung,” jelasnya.
Jangka waktu pelaksanaan PSBK disampaikan Ibnu Sina yakni selama 14 hari, dan yang menjadi inisiator terdepan adalah TNI.
“Kita melaksanakan 14 hari dan hari ini masih berlangsung dalam bentuk GAPLIN (Penegakan Disiplin Terhadap Protokol Kesehatan). Jadi ini untuk memastikan masyarakat taat terhadap protokol kesehatan, dalam rangka persiapan untuk Normal Baru,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan