BANJARBARU, klikkalsel.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Jumat (2/5/2025) siang. Di momen Peringatan Hari Pendidikan Nasional, mahasiswa menyampaikan lima tuntutan kepada Gubernur Kalsel H. Muhidin.
Di tengah pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP, Aliansi BEM se-Kalsel menggenakan kemeja hitam saat melakukan aksi demo. Pakaian serba hitam ini menggambarkan potret pendidikan di Kalsel yang perlu dilakukan evaluasi oleh pemerintah.
Dalam aksinya, para mahasiswa juga membentangkan spanduk memuat kritikan terhadap kebijakan pemerintah. Aksi unjuk rasa ini secara langsung disimak Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Sekdaprov M. Syarifuddin serta pejabat teras Pemprov.
Berikut lima tuntutan terkait sektor pendidikan di Kalsel yang disampaikan para mahasiswa kepada orang nomor satu di Kalsel.
Baca Juga Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Kesejahteraan Guru Jadi Sorotan, Gaji Rp500 Ribu Cukup Apa?
Baca Juga Pemko Banjarmasin Pastikan Jaga Hubungan Industrial yang Harmonis di Hari Buruh
1. Evaluasi tata kelola dan sistem pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
2. Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik
3. Penyelesaian ketimpangan infrastruktur pendidikan.
4. Evaluasi program makanan bergizi gratis.
5. Peningkatan anggaran pendidikan untuk meningkatkan indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).
Menanggapi tuntutan tersebut, Gubernur H. Muhidin menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi untuk terus melakukan perbaikan di sektor pendidikan.
Dia menerangkan, saat ini hanya dua sekolah di Kalsel yang dikategorikan sebagai daerah 3T, dan pemerintah tengah menyiapkan langkah percepatan pembangunan pendidikan di wilayah tersebut.
“Pemprov Kalsel terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru, termasuk melalui pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK. Kita juga menganggarkan sekitar Rp300 Miliar untuk program makanan bergizi gratis dari pusat,” tuturnya.
Selain itu, Gubernur H. Muhidin menyatakan terbuka terhadap setiap saran dan masukan untuk kemajuan pembangunan Kalsel. Termasuk juga, ujarnya, menjadikan tuntutan mahasiswa ini sebagai catatan penting dalam penyusunan kebijakan pendidikan ke depan.
Dia mengapresiasi sikap kritis, damai, dan santun yang ditunjukkan para mahasiswa. Gubernur berharap sinergi antara pemerintah dan mahasiswa terus terjalin dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor pendidikan.
Sementara itu, Rama selaku kordinator lapangan aksi unjuk rasa mengatakan, kehadiran mereka merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kualitas pendidikan di daerah.
“Kami hadir bukan untuk menentang pemerintah, melainkan untuk mengingatkan agar pendidikan tidak diabaikan. Hari ini, kami membawa aspirasi dari ribuan mahasiswa dan masyarakat Kalsel,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi