Hari Pariwisata : PWI Minta Pentahelix Berkolaborasi Fokus Mengembangkan Pariwisata

JAKARTA, klikkalsel.com – Penjabaran dari visi, misi dan program Presiden RI Joko Widodo yang penyusunannya berpedoman pada RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024, salah satunya fokus pada pengembangan desa wisata.

Oleh karena itu, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI), Atal S Depari meminta kalangan Pentahelix untuk fokus pada pengembangan desa wisata sesuai dengan RPJMN tersebut.

“Intinya memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan,” katanya dalam siaran pers yang diterima klikkalsel.com, Selasa (29/9/2020).

Untuk itu pentahelix yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media diharapkan bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan pariwisata di tanah air.

Diketahui, Hari Pariwisata Dunia yang jatuh setiap 27 September tahun ini, juga memberikan perhatian pada desa wisata dengan tema Tourism and Rural Development.

”Visi pengembangan pariwisata dari Bapak Presiden RI sudah in line dengan visi Badan Pariwisata Dunia (UNWTO), di bawah PBB. Oleh karena itu mari membantu pariwisata pedesaan untuk ketahanan ekonomi rakyat,” kata Atal.

Menurutnya, kolaborasi yang baik dalam pengembangan desa wisata akan meningkatkan dampak positif pada penduduk lokal sesuai harapan Presiden Jokowi untuk menggerakan ekonomi pedesaan.

Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat, Hilda Ansariah Sabri mengatakan, di Indonesia sedikitnya ada 1700 desa wisata dimana 50 persen masih terpusat di Jawa dan Bali. Namun dengan adanya 10 Destinasi Prioritas maka penyebaran desa wisata akan merata.

“10 destinasi yang ditargetkan jadi ‘Bali Baru’ itu dalam RPJMN 2020-2024 akan dikuatkan dengan desa-desa wisata sekitarnya,” kata Hilda.

Ke 10 destinasi wisata itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.

Bagi dia, pariwisata membantu masyarakat pedesaan mempertahankan warisan alam dan budaya mereka yang unik, mendukung proyek konservasi, termasuk melindungi spesies yang terancam punah, tradisi atau rasa yang hilang.

Oleh karena itu, peranan Pentahelix terutama swasta untuk mengembangkan desa-desa wisata dimana usaha mereka berada sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility ( CSR) sangat dibutuhkan.

” Departemen Pariwisata PWI Pusat periode 2018-2023 dalam program kerja memang fokus pada pengembangan desa-desa wisata dan menggandeng para stakeholder serta Ketua PWI di daerah menjadi motor penggerak perekonomian desa,” ungkapnya. (rils)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan