Harga Bawang Merah di Pasaran Kota Banjarmasin Turun, Meski Tidak Signifikan

Harga Bawang Merah di Pasaran Kota Banjarmasin Turun, Meski Tidak Signifikan
Juraidah, Pedagang Bawang di Pasar Harum Manis II (pasar Lima)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Harga bawang merah di pasar tradisional sejak sepekan lalu di Kota Banjarmasin terpantau mengalami penurunan, meski tidak signifikan, Sabtu (4/9/2021)

Juraidah, salah seorang pedagang bawang merah di Pasar Harum Manis II (Pasar Lima) Kota Banjarmasin mengungkapkan, turunnya harga bawang merah tersebut, diduga karena permintaan konsumen yang tidak sebanyak saat momentum Idul Adha lalu.

“Harga bawang merah antara Rp 20 ribu sampai Rp 21 ribu per kilogram, itu yang bagus bawangnya. Kalau yang kurang bagus harganya Rp 17 ribu sampai 18 ribu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, harga tersebut turun dibanding bulan lalu. Karena harga sebelumnya sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram.

“Itu untuk bawang merah yang bagus kualitasnya. Sedangkan, yang kurang bagus harganya sekitar Rp 23 ribu dan 24 ribu per kilonya,” jelasnya.

Baca Juga : Satpol PP Pastikan Tak Menghapus Mural yang Dinilai Multi Tafsir

Baca Juga : 9 September 2021 Nanti, Jembatan Alalak Diresmikan

Baca Juga : Pembangunan Jalan Banjarbaru – Batulicin sudah MoU dengan Investor asal Korea Selatan

Dijelaskannya juga terdapat bawang merah yang masih dengan serabutnya atau belum dibersihkan, harganya antara Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram.

“Cuma yang itu kita bisa untung, bisa juga rugi. Sebab, kita tidak tau dapatnya berapa kilo setelah dibersihkan,” jelasnya.

Disamping itu, Syaiful, yang juga pedagang bawang di lokasi tersebut mengatakan, harga bawang merah dan putih di tingkat grosir sangat fluktuatif. Harga bisa terjadi penurunan dan kenaikan sewaktu-waktu.

“Harga bawang merah dan bawang putih cepat turun naiknya, sehingga untuk dijual eceran pun harus menyesuaikan,” tuturnya.

Namun menurutnya, dua bahan untuk bumbu dapur wajib ini tak begitu terdampak di tengah pandemi Covid-19. Meski ada menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi, namun angka penjualan bawang merah dan putih tak pernah sampai anjlok.

“Menurut saya pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh terhadap harga bumbu dapur seperti bawang merah dan putih ini. Namun saat ini keuntungannya sangat tipis sekali, setelah dipotong dengan biaya operasional,” tuturnya.

“Keuntungannya bisa dibilang pas-pas-an. Ongkos kirim bawang merah dari Bima-Surabaya sudah Rp 3 ribu per kilo, jika menggunakan kapal besar. Kalau dengan perahu langsung dari Bima memang harganya hanya Rp 2 ribu. Tapi, resikonya bawang bisa basah terkena air laut yang masuk ke perahu,” sambungnya.

Ditambah, kata Syaiful pedagang yang menjual bawang merah maupun bawang putih semakin banyak, sehingga persaingan semakin ketat.

“Yang pasti, jika kita menaikkan harga, pembeli akan lari,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi