Harga Ayam Potong Meningkat, Diduga Imbas Kenaikan Harga BBM

Dagangan Ayam potong di Pasar Sentra Antasari

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok di Banjarmasin terpantau mulai meningkat, hal ini diduga imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Seperti harga ayam potong yang dalam beberapa waktu belakangan mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal tersebut diakui Inayah warga teluk dalam.

“Ayam yang paling besar harganya sudah Rp60 ribu, dari biasanya Rp52 ribu,” ucapnya.

Menurutnya kenaikan yang terjadi di tingkat produsen tersebut, tak lepas dari imbas kenaikan harga BBM.

“Kata pedagangnya biaya angkutnya sudah naik. Sehingga harga modal pun juga ikut naik,” terangnya.

Ketika di konfirmasi, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Rakhman Norrahim tak menampik kondisi tersebut.

Baca Juga : Bulan Depan Harga Gula Diprediksi Akan Naik

Baca Juga : Partai Demokrat Tegas Tolak Kenaikan BBM 

“Untuk ayam pedaging dari harga Rp23 ribu, kini sudah tembus ke harga Rp42 ribu per kilogram,” ucapnya.

Ia menyebut, bahwa kenaikan harga ayam ini murni imbas dari kenaikan harga BBM. Dimana terjadi penambahan biaya angkut.

“Murni faktor harga BBM. Pedagangnya langsung yang bilang,” tandasnya.

Selain ayam pedaging, kenaikan harga juga terjadi pada beras sekitar Rp2 ribu per liter. Baik untuk jenis beras usang, unus mutiara dan siam.

“Naik sekitar Rp2 ribu dari harga normal Rp10 ribu per liter,” jelasnya.

Dalam hal ini, pihaknya berencana menggelar pasar murah pada Oktober mendatang di tiap kecamatan. Namun yang dijual yang hanya berupa minyak goreng dan gula.

“Kita tidak bisa menjual telur, ayam, atau beras, karena tidak bisa bertahan lama. Tapi multiplayer efek dari pasar murah bisa membantu warga,” terangnya.

“Misalnya subsidi sebesar Rp20 ribu yang diberikan dari komoditas yang dijual di pasar murah, bisa digunakan membeli ayam atau beras,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran