TANJUNG, Klikkalsel.com – Penyakit gugur daun (Fusicoccum) menyerang ribuan hektar kebun karet di Kabupaten Tabalong sehingga mengakibatkan penurunan produksi getah karet yang dihasilkan.
Diketahui, penyakit gugur daun yang menyerang karet warga tersebut diduga terserang oleh jamur Pestalotiopsis.
Fenomena gugur daun biasanya terjadi satu hingga dua kali dalam setahun, namun pada tahun 2020 hingga sekarang penyakit tersebut menyerang hingga enam kali dalam setahun.
“Melebihi dari yang biasanya dialami tanaman karet, normalnya setahun dua kali musim kemarau, kalau kini semakin banyak musim hujan semakin sering,” ucap Kabid Pengendalian Dan Penanggulangan, Rahmani Di Ruang Kerja Senin (4/6/2022).
Salah satu penyebab terjadinya penyakit daun gugur dikarenakan fenomena alam, yaitu adanya perubahan iklim yang tidak menentu.
“Perubahan iklim yang tidak menentu, itu yang membuat penyebarannya cepat,” ujarnya.
Lanjutnya, salah satu penyebab lainnya dikarenakan tidak adanya persiapan dalam mengantisipasi penyakit tersebut, seperti kurangnya dalam pemupukan.
Selain itu, tingginya tingkat penyadapan yang tidak terkendali juga menjadi alasan terserangnnya penyakit pada pohon karet.
“Biasa kalau harga tinggi. Tanpa memperdulikan cuaca dan lingkungan kurang bagus, pemupukan tidak ada sehingga munculah jamur,” katanya.
Rahmani menjelaskan bahwa penyakit tersebut dapat dikembalikan namun dengan syarat petani karet harus melakukan pemeliharaan dan pengendalian.
Baca Juga : Gugur Daun Hingga 5 Kali Dalam Setahun, Produksi Karet di Tabalong Menurun Drastis
Baca Juga : Tunda Aksi Penolakan RKUHP, Begini Alasan Bem Se-Kalsel
“Kalau kita perlakukan, kita pupuk, kurangi intensitas penyadapan, lingkungan dijaga,” ucapnya.
“Apalagi sampai kita adakan pengendalian (seperti) penyemprotan, pelan pelan akan kembali,” tambahnya.
Ia menginformasikan bahwa warga dapat menggunakan obat fungisida pembasmi jamur berbahan aktif heksakonazol yang dapat digunakan dengan tiga cara.
Pertama, dengan cara melakukan penyemprotan daun karet. Apabila tidak dapat melakukannya, maka dapat melakukan cara lain dengan menyemprot daun yang jatuh.
“Kalau tidak bisa naik keatas (pohon) maka semprot,” tuturnya.
Sedangkan cara terakhir yaitu penyiraman batang dengan harapan dapat menyuplay resapannya ke daun.
Diketahui, tercatat pada 2021 penyakit daun gugur telah menyerang lahan pohon karet seluas 1220 hektar di Kabupaten Tabalong. (Dilah)
Editor: Abadi