BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gudang properti weding milik H Aftahudin (51) di Jalan Jafri Zam-zam, Komplek Grawiratama, RT 39, RW 3, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, disatroni maling.
Pelaku yang tak lain mantan karyawan H Aftahudin sudah ditangkap jajaran Polsek Banjarmasin Barat, Rabu (19/5/2021).
Kapolsekta Banjarmasin Barat, AKP Faisal Rahman didampingi Kanit Reskrim, Iptu Yadi Yatullah dalam gelar perkara di halaman Mapolsek Banjarmasin Barat, mengungkapkan tersangka bernama Herman Efendi (39) warga Jalan Belitung Darat RT 7, RW 1.
“Gudang tersebut sudah lama kosong dan tersangka melakukan tindakan itu berkali-kali sejak tanggal 17 Maret,” kata Kapolsek Banjarmasin Barat, Senin (31/5/2021).
Kapolsek juga menambahkan, tersangka melakukan tindakan tersebut berdalih dengan gudang tersebut sudah ia beli dan akan mendirikan bangunan baru, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari RT dan warga setempat.
“Jadi warga dan ketua RT percaya karena pelaku merupakan mantan pekerja (Karyawan) disana,” jelasnya.
Menurut Kapolsek, barang yang hilang dari gudang tersebut merupakan properti wedding ditaksir kerugian korban berkisar RP 350 juta.
“Kejadian tersebut disadari korban ketika ingin mengecek kilometer PDAM dan terkejut melihat lokasi tersebut sudah banyak yang hilang,” tutur Kapolsek.
Atas dasar itu, ia kemudian melaporkan ke Polsek Banjarmasin Barat kemudian setelah dilakukan penyelidikan tersangka diamankan di Jalan A Yani lebih kilometer 3 dekat Fly Over.
“Sementara ini tersangka sudah diamankan bersama barang buktinya dan dikenakan pasal 363 KUHP dengan maksimal hukuman penjara 7 tahun,” jelasnya.
Diketahui H Aftahudin, merupakan Owner Café Nostalgia, juga Ketua Asosiasi Gula Bersatu (AGB) Kalsel serta Ketua Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) dan gudang tersebut merupakan miliknya yang diisi sejumlah barang atau properti wedding.
Tersangka, Herman Efendi mengakui melakukan tindakan tersebut sudah dari bulan Maret lalu, Dimana barang barang di gudang tersebut dijualnya secara perlahan kepada pembeli yang ia tawarkan.
“Sendiri, dan karena tidak ada pekerjaan,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran