Gubernur Kalsel Siap Bangunkan ‘Raksasa Tidur’

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor (Paman Birin) saat melakukan penanaman bibit padi di lahan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala. (foto : rizqon/klikaksel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 di desa Jejangkit, Barito Kuala (Batola), Kalsel, pada 18 Oktober 2018. Rencananya akan dibuka Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri puluhan Duta Besar (Dubes) serta ribuan undangan.

Peringatan HPS ini menjadi kesempatan emas bagi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebab, adanya kemungkinan tawaran penambahan lahan untuk program optimalisasi hingga 10 ribu hektare.

Kesempatan itu, disambut Gubernur Kalse H Sahbirin Noor, dengan menyatakan kesanggupannya.

“Kalsel sangat berterima kasih atas program pengembangan lahan pertanian rawa dari pemerintah pusat,” ujarnya didampingi Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Pending Dadih Permana, saat menyampaikan kesiapan peringatan HPS, di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis malam (11/10/2018).

Keterangan Pers terkait Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38, diketahui persiapan lahan telah mencapai 90 persen. (Istimewa)

Keterangan Pers terkait Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38, diketahui persiapan lahan telah mencapai 90 persen. (Istimewa)

Pasalnya, kata dia, provinsi berjuluk Bumi Lambung Mangkurat secara geografis merupakan daerah agraris serta sebagian besar lahan pertaniannya merupakan kawasan rawa.

Menurutnya, keberadaan lahan pertanian di Kalsel sesungguhnya sudah terolah. Namun, belum optimal serta masih banyak lahan tidur.

Dengan adanya program optimalisasi lahan pertanian lebak saat ini. Paman Birin menilai merupakan langkah tepat, yang ia ibaratkan tengah membangunkan “raksasa yang sedang tidur”.

Ia berjanji akan menyikapi kepercayaan yang diberikan Pemerintah Pusat tersebut, dengan bekerja secara maksimal dan sungguh-sungguh.

“Program pusat itu sesuai dengan visi dan misi Kalsel sendiri dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta lumbung pangan nasional,” jelasnya.

Terkait pengelolaan lahan di Jejangkit, ia optimis berjalan sukses. Asalkan, ada kepedulian dan kebersamaan warga serta dukungan dan keterlibatan langsung seluruh lapisan masyarakat.

“Yang membanggakan saya dengan kegiatan di Jejangkit semua elemen terlibat baik kabupaen/kota, para organisasi, mahasiswa, pelajar, perusahaan-perusahaan dan lainnya yang secara bergotong-royong turun ke sawah,” sebutnya.

Sementara itu, Dirjen PSP Kementan, Pending Dadih Permana, yakin optimalisasi lahan rawa di Jejangkit dapat meningkatkan swasembada beras setelah melihat langsung perkembangan pilot percontohan model pertanian terpadu seluas 750 hektar itu.

Dua hal yang memperkuat keoptimisan Dirjen PSP Kementan tersebut, yaitu sudah berhasilnya pengelolaan tata air dengan ujicoba pompa besar untuk mengatur tata air telah berhasil digerakkan. Serta penanaman padi VUB Inpara memperlihatkan pertumbuhan yang baik yang diperkirakan bisa memproduksi padi 5 – 6 ton per hektare. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan