Gotong Royong Melawan Virus Corona

Rahimullah.
Penulis : Rahimullah
Alumni FISIP ULM
Mahasiswa Pascasarjana FISIP Universitas Airlangga
INDINESIA sedang terkatung-katung dalam bayang-bayang pandemi virus corona. Penyebaran virus corona sudah menyebar kesemua provinsi yang ada di Indonesia. Keberadaan virus corona yang tidak dapat dilihat secara kasat mata membuat setiap orang punya potensi terpapar virus tersebut. Seseorang yang tidak punya gejala sekalipun bisa tertular virus corona. Apalagi seseorang yang mempunyai gejala, kemungkinan besar bisa terpapar virus corona.
Sangat mengerikan, virus corona tidak hanya mengancam kesehatan, namun daapat juga mengancam kematian. Sebegitu mengkhawatirkannya keberadaan virus tersebut membuat pemerintah berpikir ekstra keras mengatasinya. Pemerintah dengan keterbatasannya yang dimiliki sudah berupaya melalui kebijakan yang diterapkannya, begitu pula pemerintah daerah yang dekat dengan masyarakatnya sudah berjibaku melakukan pencegahan dan penanganan virus corona.
Namun, warga yang positif virus corona terus melonjak peningkatannya baik yang sedang perawatan maupun yang meninggal dunia. Tidak hanya dari kalangan masyarakat, tenaga medis pun juga tak luput dari serangan virus corona. Lebih lanjut, penyebaran virus corona tidak hanya membuat krisis kesehatan yang terjadi, tetapi juga berdampak pada aspek lain khususnya yang utama berkaitan dengan dampak yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat.
Pemerintah dengan kebijakan yang sudah diberlakukan nampaknya tidak berdaya mengatasi penyebaran virus corona. Sehingga perlu adanya kebersamaan dalam hal dorongan dan dukungan yang sungguh-sungguh baik itu dari kalangan sektor swasta, serta yang tidak kalah pentingnya juga dari masyarakat.
Gotong Royong
Pada zaman penjajahan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dikumandangkan pendiri bangsa, Soekarno pernah mengatakan bahwa negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong yang kita semua harus mendukungnya.
Sekarang ini sikap gotong royong harus digaungkan juga sebagai upaya melawan penyebaran virus corona. Gotong royong yang dimaksud melibatkan semua kalangan baik itu dari kalangan pemerintah, sektor swasta, dan juga masyarakat.
Partisipasi dari berbagai kalangan tersebut tentunya menyesuaikan peran dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing kalangan. Kesadaran akan inisiatif dalam bentuk dukungan maupun keterlibatan serta kebijakan yang diterapkan sangat mempengaruhi upaya pencegahan dan penanganan serta pengendalian dari dampak virus corona.
Pertama, pemerintah dengan segala kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki harus lebih memprioritaskan anggaran dan lebih berfokus pada penanganan dan pencegahan serta pengendalian virus corona, alokasi bantuan tunai maupun kebutuhan pokok masyarakat khususnya yang sedang memerlukan uluran tangan akibat dampak virus corona untuk menunjang keberlangsungan hidupnya, serta akses internet bagi kalangan pelajar.
Upaya yang serius dilakukan dalam hal pencegahan dan penanganan serta pengendalian virus corona dari pemerintah diperlukan melalui kebijakan yang diterapkannya yang tentunya berdampak signifikan bagi masyarakat. Kemudian juga yang tidak kalah pentingnya terkait dengan pemenuhan alat kesehatan dan kebutuhan dari tenaga medis dalam menjalankan tugasnya serta sarana pendukung lainnya yang dapat menunjang kinerjanya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Sehingga pemerintah akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang tinggi membuat tugas pemerintah menjadi efektif karena peraturan dan himbauan atau anjuran yang dilakukan pemerintah dengan mudah dipatuhi masyarakat.
Begitu pula dengan akses internet bagi kalangan pelajar, sektor pendidikan baik itu ditingkat dasar sampai perguruan tinggi sudah berpartisipasi dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran virus corona dengan keputusan memberlakukan proses belajar mengajar dilaksanakan di rumah.
Karena itu perlu adanya alokasi anggaran atau paling tidak, adanya intervensi dari pemerintah untuk memberikan kemudahan akses internet bagi pelajar maupun pengajar agar proses belajar mengajar secara daring/online tetap berlangsung di tengah pandemi virus corona.
Kedua, swasta dengan peran yang dijalankannya di sektor bisnis perusahaan seyogyanya juga memiliki kepekaan melakukan pencegahan dan juga memberikan berkontribusi baik yang ditujukkan kepada pemerintah maupun masyarakat yang terdampak akibat pandemi virus corona. Dalam hal pencegahan virus corona, perusahaan-perusahaan yang masih beroperasi harus menerapkan protokol pencegahan virus corona di tempat kerjanya.
Kemudian untuk kontribusi kepada pemerintah maupun masyarakat, perusahan-perusahan yang mempunyai kemampuan keuangan yang lebih atau yang memiliki tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) dapat mengalokasikan anggaran berupa pengadaan alat kesehatan dan kebutuhan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya, serta dana tunai maupun kebutuhan pokok yang dapat disalurkan kepada masyarakat khususnya yang terancam keberlangsungan kebutuhan hidupnya.
Terakhir, masyarakat yang terdiri dari kumpulan individu-indivdu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Rasa kepeduliaan masyarakat sangat dibutuhkan karena sebagai benteng terakhir dalam rangka melakukan pencegahan, penanganan serta pengendalian dari dampak virus corona. Masyarakat harus membiasakan diri dengan menjaga kondisi kesehatan, menerapkan penggunaan masker dan melakukan physical distancing ketika berada di luar rumah, aktivitas di luar yang sifatnya tidak penting lebih baik berada di rumah, menghindari kerumunan, serta peduli terhadap lingkungannya.
Begitu pula dengan masyarakat yang mempunyai keuangan yang berlebih dapat berbagi kepada lingkungan sekitar atau masyarakat lainnya akibat dampak virus corona untuk meringankan beban kebutuhan pokok hidupnya. Masyarakat yang juga tergabung dalam suatu komunitas baik itu politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, budaya, serta komunitas lainnya harus juga berpartisipasi di tengah pandemi virus corona.
Tentunya menyesuaikan peran dan kemampuan yang dimiliki masing-masing komunitas dengan kepeduliaannya terhadap pencegahan, penangan, serta pengendalian dari dampak virus corona yang dirasakan masyarakat rentan khususnya yang memerlukan bantuan dari berbagai pihak untuk menunjang keberlangsungan hidupnya selama pandemi virus corona. Selain itu dapat juga memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya melakukan pencegahan virus corona.
Dengan demikian, sikap gotong royong baik itu dari pihak pemerintah, swasta dan juga masyarakat yang secara sungguh-sungguh dilakukan dapat memaksimalkan upaya percepatan pemutusan mata rantai penyebaran virus corona.(*)

Tinggalkan Balasan