BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menggelar Kajian Eksklusif yang diisi Ustaz Abdul Somad, di Gedung Idham Chalid, Kawasan Perkantoran Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Senin (23/6/2025).
Acara ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Pemprov Kalsel menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, dengan mengusung tema “Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan Meraih Keberkahan dan Menguatkan Kepedulian.”
Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Pj. Sekdaprov, Muhammad Syarifuddin mengajak jajaran aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadikan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah sebagai momentum memperkuat keimanan dan meningkatkan kepedulian sosial.
Gubernur H. Muhidin juga mendorong para ASN untuk tidak hanya menjalankan tugas kedinasan, tetapi aktif pula dalam gerakan sosial seperti zakat, infak, dan sedekah.
“Zakat bukan semata kewajiban agama, tapi juga merupakan instrumen penting dalam mengatasi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan membangun solidaritas di antara umat,” pesan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj Sekdaprov.
Baca Juga Jadi Tuan Rumah Nusantara Futsal League 2025, Pemprov Kalsel Sambut Kedatangan 14 Kontingen
Baca Juga Sambut Liga Dua, Pemprov Kalsel Kebut Merampungkan Perbaikan Stadion 17 Mei Banjarmasin
Gubernur Kalsel juga mengapresiasi BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan atas kolaborasi penyelenggaraan kajian ini yang dinilai memberikan nilai spiritual dan motivasi keagamaan yang kuat bagi para ASN.
Sementara itu, Ustaz Abdul Somad (UAS), dalam tausiah menyampaikan kepada ratusan ASN yang berhadir untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang luar biasa diberi amanah sebagai abdi negara.
“Bapak Ibu sekalian, tidak semua orang bisa duduk di tempat ini. Banyak di luar sana yang ingin sekali menjadi ASN. Maka yang pertama harus kita tanamkan adalah rasa syukur,” tuturnya.
Syukur, lanjutnya, bukan hanya diucapkan lewat lisan, tetapi dibuktikan lewat perbuatan, yakni bekerja dengan amanah, melayani masyarakat dengan ikhlas, dan menunaikan kewajiban zakat atas penghasilan.
“Gaji yang Bapak Ibu terima setiap bulan bukan hanya hak, tapi juga amanah. Di dalamnya ada hak fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Maka jangan lupa, tunaikan zakat dari penghasilan itu,” pesannya.
UAS menekankan bahwa zakat penghasilan adalah bentuk rasa syukur konkret atas rezeki yang diberikan Allah. Dengan menunaikan zakat, bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan.
UAS juga mengingatkan bahwa zakat yang dikelola melalui lembaga resmi seperti BAZNAS akan lebih efektif dalam menjangkau para mustahik yang berhak, dan bisa digunakan secara strategis untuk pendidikan, ekonomi umat, hingga beasiswa anak-anak Banua yang menuntut ilmu ke luar negeri.
“Kalau zakat dikelola bersama, hasilnya bukan hanya sembako. Bisa jadi beasiswa ke Mesir, bisa jadi pelatihan kerja, bisa jadi modal usaha. Ini bukan sedekah biasa, ini transformasi sosial,” sebutnya.
Lebih lanjut, UAS mengajak para ASN untuk tidak hanya sekadar menjalankan kewajiban administratif, tetapi juga menjadikan profesi sebagai ladang ibadah.
“ASN bukan hanya urusan gaji dan pensiun. Tapi ladang amal. Kalau kita kerja dengan niat ibadah, maka setiap ketikan, setiap tandatangan, setiap pelayanan kepada masyarakat, semuanya jadi amal sholeh,” tandasnya. (rizqon)
Editor: Abadi