Gagal Dapatkan Adipura, Mukhyar: Kepala Dinasnya Harus Mundur atau Dimutasi

Tugu Adipura Kota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kota Banjarmasin belum bisa mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2023.

Kota yang berjuluk Seribu Sungai hanya mendapatkan sertifikat Adipura dari KLHK. Berbagai dugaan kegagalan mendapatkan Adipura tersebut pun disampaikan oleh pengamat lingkungan dan tata kota Banjarmasin, Hamdi.

Menurutnya kegagalan yang didapatkan itu karena saat pandemi Covid-19 melanda penataan lingkungan baik dari segi keindahan dan kebersihan kota jadi terabaikan.

Tidak hanya itu saja, Hamdi juga mengatakan bahwa penghargaan Adipura ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) semata. Akan tetapi sejumlah SKPD lain juga terlibat dalam upaya mendapatkan Adipura ini.

“Perlu perjuangan panjang dan harus semua harus serius. Perlu segera melakukan evaluasi dan kumpulkan semua Dinas terkait untuk sama-sama berbenah, dan juga harus memiliki program yang jelas,” terangnya.

Sementara itu, Mukhyar, mantan Kepala DLH Banjarmasin ini pun turut angkat bicara terkait kegagalan yang didapatkan Banjarmasin dalam mengejar penghargaan Adipura ini.

Menurutnya untuk mendapatkan Adipura ini bukanlah hal yang mudah, karena orang yang bekerja di bidang tersebut tidak lah bisa hanya duduk di balik meja.

Baca Juga : Raih Penghargaan Adipura, Nilai Kontrak Petugas Kebersihan di Banjarbaru Bakal Naik

Baca Juga : Banjarmasin Gagal Raih Adipura, Pengamat Lingkungan: Faktornnya Lengah Dipengelolaan Sampah

“Untuk di DLH itu tidak bisa hanya duduk di balik meja. Harus terus turun ke lapangan,” ujarnya kepada klikkalsel.com, Kamis (2/3/2023).

“Sebenarnya di DLH itu jajarannya sudah sangat bagus, seperti Kabid Kebersihan itu sudah sangat bagus, namun yang lain seperti tidak bisa memanagemen dengan baik,” tambahnya.

Selain itu juga kata Mukhyar kedekatan emosional terhadap para petugas di lapangan juga perlu dijalin dengan baik, agar para petugas kebersihan di lapangan bisa bekerja dengan sangat baik.

“Kalau dulu kan para petugas itu kita datangi, kita kunjungi saat mereka bekerja, sehingga kedekatan emosional itu membuat para pekerja di lapangan itu malu apabila tidak mendapatkan adipura,” ujarnya.

Terlebih kata Mukhyar, pihaknya mempunyai target dan konsekuensi terhadap pimpinan agar bisa mendapatkan penghargaan Adipura tersebut.

“Kalau kami dulu tidak mendapatkan Adipura, maka kami siap mundur dari jabatan sebagai konsekuensi, kalau gagal dalam menjalankan tugas,” terangnya.

“Kalau hasil saat ini pertanggung jawabannya seperti apa. Harusnya ia berani mundur dari jabatannya atau dimutasi karena dianggap tidak mampu menjalankan tugas,” tegasnya.

Mukhyar juga mengungkapkan Adipura ini seharusnya menjadi kado terakhir dari Walikota Ibnu Sina untuk Kota Banjarmasin.

“Bekerja di Dinas lingkungan hidup tidak bisa hanya di belakang meja tapi harus banyak turun ke lapangan baik siang maupun malam hari, lebih banyak berkorban,” terangnya.

“Apalagi ini di akhir-akhir masa jabatan pak Ibnu Sina harusnya ada yang beliau tinggalkan untuk hal-hal yang positif,” sambungnya.

“Kalau seperti ini bisa berdampak kepada pak Walikota. Jadi kalau bertanya kepada saya, Kepala Dinasnya itu harus mundur atau dimutasi,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran