G20 Momen Menunjukkan Kemajuan E-commerce dan Pendidikan Tanah Air ke Mata Dunia

Tangkapan layar: diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk "G20, Kita Bisa Apa?"

Jakarta, klikkalsel.com – Indonesia sebagai tuan rumah G20 (Group of Twenty) menjadi momentum membuka mata dunia internasional bahwa sektor pemasaran barang dan jasa elektronik atau e-commerce di tanah air sangat potensial. Secara umum, G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis.

Untuk tahun 2022, Indonesia terpilih Presidensi G20 dan saat mulai mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan forum sejak Desember 2021. Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar menyampaikan gelaran internasional tersebut akan membawa berkah dalam dunia pendidikan di dalam negeri.

Menurutnya patut menjadi perhatian bersama, karena berpeluang membuka akses pendidikan secara digital di tanah air. Dengan begitu, pendidikan semakin merata dari mulai masyarakat di kota hingga wilayah di pelosok pedalaman.

“Dengan percepatan pembangunan digital kita bisa melakukan digitalisasi pendidikan yang bisa diakses masyarakat di mana pun,” ujar Billy dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk ‘G20, Kita Bisa Apa?’ di Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Berkat pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu, katanya, berdampak pada akses pendidikan yang diterima oleh masyarakat di berbagai pelosok tanah air. Saat ini masyarakat dapat mengikuti pembelajaran hanya dengan melalui ruang-ruang digital yang saat ini berkembang pesat.

“Pemerintah telah melakukan akselerasi transformasi digital dengan penambahan
infrastruktur digital,” tuturnya.

Hasilnya, saat ini indeks peningkatan manusia atau Human Development Index secara nasional terus menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. Rata-rata angkanya dikategorikan masuk dalam jajaran nilai yang sangat baik bagi ukuran negara berkembang.

Di wilayah yang memiliki kecenderungan nilai paling rendah pun, angka rata-rata setiap waktu merangkak naik. Artinya, terdapat sejumlah perbaikan pendidikan di setiap wilayah yang ada di Indonesia.

“Di Papua yang memiliki nilai rendah dalam skala nasional, kini semakin hari menunjukkan angka peningkatan,” jelasnya.

Billy optimis, peningkatan pendidikan dapat terus lebih baik. Seiring dengan program-program yang dimiliki oleh instansi terkait memiliki peluang untuk pendidikan Indonesia semakin baik.

Apalagi dengan dibantu dengan alokasi dana sekitar Rp 520 triliun, akan membuat kualitas pendidikan menjadi semakin maju dari waktu ke waktu.

“Ini merupakan jendela yang harus kita manfaatkan untuk menunjukkan kekuatan kita dalam ranah anak muda di G20,” tuturnya.

Indonesia secara resmi memulai rangkaian Presidensi G20 selama satu tahun penuh terhitung mulai 1 Desember 2021 hingga November 2022. Dalam beberapa waktu kedepan akan digelar serangkaian kegiatan yang melibatkan anggota peserta G20 sampai pada akhir diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.

Sementara, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin di saat yang sama meyakini, jika G20 menjadi saat yang tepat untuk makin menunjukkan perkembangan dan pencapaian Indonesia diantaranya sektor e-commerce ini.

“Juga bisa kita tunjukkan pada mereka (pemimpin dunia-red) bahwa dunia e-Commerce di Indonesia juga sangat potensial,” katanya.

Menurut dia, perkembangan sektor pemasaran barang atau jasa secara elektronik di tanah air sudah sangat berkembang secara signifikan dengan ciri khas masing-masing. Banyak diantara pelaku usaha di atas, memakai strategi pengembangan bisnis yang diciptakan sendiri berdasarkan dengan target segmentasi yang disasar oleh aplikasi terkait. (rizqon)

Editor: Abadi