FKPT Kalsel Ajak Generasi Muda Wujudkan Perdamaian Mencegah Radikalisme dan Terorisme

FKPT Kalsel Ajak Generasi Muda Wujudkan Perdamaian Mencegah Radikalisme dan Terorisme
FKPT Kalsel Ajak Generasi Muda Wujudkan Perdamaian Mencegah Radikalisme dan Terorisme

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel), melaksanakan kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan bersama sejumlah organisasi kepemudaan dan perguruan tinggi di Banjarmasin, Jumat (18/6/2021).

FKPT yang merupakan perpanjangan tangan Badan Nasional Pencegahan Teroris (BNPT) ini, menggelar kegiatan tersebut disalah satu hotel di Banjarmasin dan diantaranya membahas peran pemerintah daerah dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Tujuannya, agar generasi muda tidak terpengaruh dalam kegiatan aksi radikalisme yang akhirnya mengarah menjadi gerakan terorisme.

Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahdi, menjelaskan, kegiatan program tahunan yang digelar FKPT Kalsel mengundang sejumlah organisasi kepemudaan dan perguruan tinggi dengan mengusung tema peran pemuda menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Tujuannya karena generasi muda adalah yang paling rentan terpapar radikal dan terorisme,” ujarnya di sela acara kepada awak media.

Atas dasar itu, pihaknya menginginkan generasi muda saat ini, bisa menjadi garda terdepan untuk bersama-sama mencegah terorisme.

Ia mengungkapkan, dari informasi yang diketahui saat ini, sudah 80 persen generasi muda sangat rentan terpapar radikalisme yang akhirnya mengarah menjadi terorisme.

“Karena diusia muda memang lagi semangat-semangatnya mencari jati diri dan pengetahuan di bidang agama sangat kurang yang mudah dimasuki radikalisme,” jelasnya.

Meskipun, di Kalsel belum ada yang terdeteksi teroris namun potensi radikal itu tetap ada dan sangat sulit untuk dideteksi lokasinya.

Baca juga : Rektor ULM Dukung FKPT Kalsel Jaga NKRI

“Artinya selalu ada, makanya FKPT membagun generasi muda saat ini untuk sama-sama melakukan hal-hal yang positif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme,” tegasnya.

Sementara itu, penyebaran doktrin dari radikalisme sudah kian menjamur, salah satunya paling rentan melalui media sosial yang saat ini sulit untuk diatasi dan cukup mempengaruhi.

Kendati demikian, FKPT Kalsel selalu melakukan berbagai upaya dan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat dan ulama tentang paham radikalisme serta terorisme.

“Di Banua sendiri tokoh agama bisa menjadi panutan masyarakat. Melalui itu para guru atau ulama diminta untuk menyampaikan materi radikalisme dan terorisme,” tuturnya.

Masih di tempat yang sama, salah satu pemateri kegiatan tersebut dari Kepala Bandan Kesatuan Bangsan dan Politik (Kesbangpol) provensi Kalsel, Heriansyah menambahkan, paham radikalisme dan terorisme itu merupakan doktrin.

“Untuk pencegahanya diperlukan peran semua pihak dan dengan dukungan para instansi serta tokoh-tokoh ulama sehingga doktrin itu tidak berkembang menjadi sebuah radikalisme,” ucapnya.

Tidak jauh berbeda dari apa yang disampaikan Ketua FKPT Kalsel, bahwa generasi muda merupakan golongan yang paling rentan terpapar radikalisme dan terorisme.

“Salah satunya melalui media sosial tumbuhlah doktrin tersebut, tidak hanya generasi muda yang tua juga,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, peran serta semua golongan sangat diperlukan untuk memerangi radikalisme dan terorisme di indonesia khususnya Kalsel.

“Termasuk para ulama dan tokoh – tokoh masyarakat dan generasi muda sebagai agen perdamaian untuk mencegah radikalisme serta terorisme,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan