Duta Damai, Kampanyekan Narasi Perdamaian

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menjadi bagian dari Duta Damai Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga merupakan program nasional dari Pusat Media Damai, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia, membuat Perempuan aktif mengkampanyekan narasi perdamaian ke masyarakat.

Salah satunya, Sri Annisa yang terpilih menjadi bagian dari Duta Damai Kalsel. Saat ini tengah aktif mengkampanyekan narasi perdamaian dan penanggulangan terorisme Indonesia ke masyarakat.

Sebelumnya, Perempuan kelahiran 17 Mei 2001 itu mengatakan, alasan mengapa ia ikut Duta Damai, Karena ingin meningkatkan kualitas dan kapasitas diri untuk bisa berkontribusi lebih banyak pada sesama. Serta juga ingin terus mengupdate dan mengupgrade diri agar mampu terus menebar kebermanfaatan.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa Duta Damai berbeda dengan pemilihan duta seperti yang biasa diketahui, misalnya mendapatkan piala atau mengenakan selempang.

“Kalau Duta Damai sendiri sifatnya lebih kepada organisasi kerelawanan, yang bergerak membuat dan menyebarkan konten serta narasi perdamaian,” jelasnya.

Mahasiswi semester 3 yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu kepada klikkalsel.com, Sabtu (14/11/2020).

Ia menambahkan, hal yang membuat Annisa antusias adalah kesadarannya atas peran generasi penerus bangsa yang sudah sepatutnya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) salah satunya dengan aktif menyebarkan pesan-pesan perdamaian.

“Peran generasi penerus bangsa menurut saya sudah sepatutnya untuk menjaga keutuhan NKRI,” ucapnya.

Annisa juga menceritakan bahwa dalam Duta Damai semua angkatan dapat terlibat, di dalamnya. Karena didalam Duta damai terbagi lagi menjadi beberapa divisi yaitu blogger, IT, dan DKV.

“Dimana semua angkatan masih tergabung didalamnya, saya sendiri menjadi bagian dari divisi blogger yang berperan memenuhi media sosial dengan tulisan-tulisan positif,” ungkapnya

Lanjutnya menjelaskan, Duta Damai sendiri tidak hanya fokus terhadap konten di media sosial, tetapi juga aktif dalam tindakan langsung di lapangan, seperti melakukan penggalangan dana untuk korban kebakaran, mengunjungi panti asuhan dan kegiatan lainnya.

Disamping itu, Annisa juga menjadi bagian dari Lembaga Pers Mahasiswa Kampus (LPM) yang sempat aktif menyoroti terkait aksi mahasiswa akhir-akhir ini, bahkan sempat ikut meliput aksi mahasiswa di Jalan Lambung Mangkurat beberapa waktu lalu.

Menurut mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra ini, menyampaikan aspirasi di ruang publik memang dilindungi Undang-undang (UU), namun yang perlu diperhatikan adalah bentuk aksi dan substansi yang digaungkan. Jangan sampai turun aksi namun tidak tahu pokok permasalahan yang diangkat.

“Ketika aksi jangan sampai mengganggu ketertiban umum, kemudian melakukan tindakan yang tidak mencerminkan perdamaian, apalagi sampai memicu kerusuhan,” tegasnya.

Oleh karena itu, menurut Annisa, sebagai generasi yang melek akan teknologi dan selalu terkoneksi dengan dunia maya, sudah menjadi hal yang wajib untuk bisa memfilter diri dari informasi-informasi luar yang belum tentu benar,

“Saya berharap generasi muda mampu membentengi diri dari pengaruh negatif, mampu menangkal radikalisme, terorisme, dan propaganda yang berpotensi memecah belah negeri,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan