Dukung Program Ketahanan Pangan, Polres HSU Tabur 8.000 Benih Ikan di Keramba Kampung Tangguh

Kapolres HSU melepaskan bibit ikan (foto : istimewa/humres hsu)

AMUNTAI, klikkalsel.com – Mendukung Program Ketahanan Pangan dan Kampung Tangguh Banua, sebanyak 8.000 benih ikan berbagai jenis ditabur di keramba Kampung Tangguh Banua Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Pelepasan berbagai jenis bibit ikan oleh Kapolres Hulu Sungai Utara (HSU), AKBP Pipit Subiyanto, S.IK, MH, itu, di antaranya bibit ikan Papuyu, Nila dan Patin. Tujuannya untuk membantu sektor ketahanan pangan bagi masyarakat desa setempat.

Program ini juga sebagai rangkaian kegiatan tabur benih Baksos Kampung Tangguh Nusantara dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, dengan mengangkat tema Masyarakat Produktif Wujudkan Ketahanan Pangan.

Sebelumnya, kegiatan diawali dengan Vicon acara Panen Raya dan Launcing Program Kampung Tangguh Nusantara yang dipimpin langsung Kapolri Idham Aziz dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Tangerang Banten.

AKBP Pipit Subiyanto mengatakan, pelepasan 8.000 berbagai jenis ikan air tawar untuk dipelihara oleh masyarakat desa setempat ini, dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan juga sebagai bentuk kepedulian TNI-Polri terhadap masyarakat ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Tentunya dalam aktifitas sehari hari masyarakat tetap laksanakan protokol kesehatan, agar kita semua terhindar dari Covid-19,” pesannya.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang tengah melanda hampir di seluruh dunia ini, juga mengakibatkan turunnya kemampuan ekonomi masyarakat.

“Dengan adanya program ketahanan pangan ini, diharapkan TNI-Polri dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perekonomian sehari-hari,” tuturnya.

Ditegaskannya juga, TNI dan Polri akan selalu siap mendukung program-program dari Pemerintah, dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan tetap berkegiatan ekonomi ditengah masa pandemi.

“Saat ini yang tidak kalah pentingnya adalah menghadapi musim kemarau, antisifasi bahaya kebakaran hutan dan lahan, untuk itu warga masyarakat dilarang membuka lahan dengan cara dibakar,” tukasnya. (doni)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan