Dukung Kesembuhan Pasien COVID-19, 106 Personil Polda Kalsel Donorkan Plasma Konvalesen

Dukung Kesembuhan Pasien COVID-19, 106 Personil Polda Kalsel Donorkan Plasma Konvalesen
Dukung Kesembuhan Pasien COVID-19, 106 Personil Polda Kalsel Donorkan Plasma Konvalesen

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Segala yang upaya dilakukan untuk kesembuhan pasien COVID-19, salah satunya dengan terapi Plasma Konvalesen. Namun, di Kalimantan Selatan (Kalsel) hal tersebut sering terkendala seiring kurangnya stok Plasma Konvalesen karena minimnya pendonor.

Tak tinggal diam dengan kondisi tersebut, jajaran Polda Kalsel mendaftarkan 106 personilnya yang telah diseleksi untuk mendonorkan Plasma Konvalesen, Jumat (19/2/2021).

Aksi tersebut diawali dengan pengambilan sampel darah oleh Bidang Dokkes Polda Kalsel bekerjasama dengan PMI Kota Banjarmasin di Aula Matilda Markas Polda Kalsel. Petugas meregistrasi personel yang pernah terkonfirmasi COVID-19 dan meminta kesediaan menjadi calon donor plasma Konvalesen. Kemudian dilakukan screening dokter dan pemeriksaan fisik calon peserta.

“Pengambilan sampel, berupa pengambilan darah segar sebanyak 3 mililiter,” tutur Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes dr Ubaidillah menerangkan proses seleksi pendonor Plasma Konvalesen.

Dia menerangkan, terapi Plasma Konvalesen adalah salah satu metode yang dilakukan dengan cara memberikan plasma pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 kepada pasien yang masih dalam perawatan.

Pendonor Plasma Konvalesen, sebutnya, harus bebas keluhan minimal 14 hari dan mempunyai kadar antibodi dan total titer antibodi igG spesifik COVID-19 yang cukup.

“Pendonor diutamakan laki laki, umur 17 – 50 tahun dengan berat badan diatas 55 kg dan lebih diutamakan pernah donor darah sebelumnya,” bebernya.

Ketua Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit menerangkan, penting untuk diketahui bahwa terapi plasma bermanfaat untuk menolong nyawa pasien COVID-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa. Oleh karena itu, perlu dibentuk perkumpulan penyintas COVID-19 yang telah sembuh.

“Mereka adalah yang telah sembuh dari penyakit COVID-19 dan perlunya dilakukan sosialisasi secara masif terkait pentingnya pendonor pasca sembuh dari infeksi COVID-19,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi

Tinggalkan Balasan