DKP3 Minta Pedagang Hewan Kurban Sertakan Surat Keterangan Sehat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Basirih, Banjarmasin Selatan.

Disampaikan Plt Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, M Makhmud, bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban hingga H -1 lebaran nanti.

“Kami membentuk Tim Kesehatan Hewan untuk keliling, baik ke RPH maupun ke luar RPH. Kami akan pantau terus dari segi kesehatannya dan segi lingkungannya,” ujarnya, Senin (12/7/2021).

Ia juga menyampaikan bahwa persediaan hewan kurban, terutama sapi jelang lebaran Idul Adha sudah tercukupi di RPH Basirih.

“Alhamdulilah sudah mencukupi, namun karena kebutuhan hari-hari juga ada yang di potong dan berkurang, itu nanti kami penuhi juga,” imbuhnya.

Selain itu, Makhmud juga menyampaikan bahwa akan ada tambahan lagi sapi yang akan datang pada pekan depan.

“Tambahan dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang akan masuk pekan depan,” paparnya.

“Tapi kami pastikan kesiapan kami untuk mencukupi kebutuhan untuk ibadah kurban itu siap di Banjarmasin,” tambahnya.

Jumlah hewan kurban sapi yang dipersiapkan untuk tahun ini ada sekitar 2 ribu lebih.

“Tahun ini kita siapkan sekitar 2 ribu biasanya. Kalau di RPH itu ada sekitar 600 – 900 dan lebihnya ada di luar,” ungkapnya.

Selain itu, Makhmud mengatakan bahwa tahun ini permintaan hewan kurban mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun ini meningkat karena masyarakat tidak bisa beribadah haji, jadi dialihkan ke ibadah kurban,” tuturnya.

Sementara itu, Medik Veteriner DKP3 Kota Banjarmasin, Annang Dwi Jatmiko, mengatakan bahwa dalam pemeriksaan kesehatan tadi sapi-sapi yang baru saja datang dari kiriman luar daerah diberikan vitamin.

“Jadi yang baru datang saja karena mengalami kelelahan jadi diberikan vitamin biar pulih kembali. Ada sebagian dipotong untuk stok daging harian di pasar dan yang lain masuk di kandang untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban,” terangnya.

Adapun sapi yang mengalami patah tulang selama pengiriman dari luar pulau langsung dilakukan pemotongan.

“Kalau untuk patah kaki kemarin memang ada tapi itu sudah dilakukan pemotongan bersyarat, jadi itu tidak layak untuk dijadikan hewan kurban. Tetapi langsung kita potong untuk pemenuhan daging di Kota Banjarmasin,” jelasnya.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan kurban di RPH, pihaknya juga melakukan pemeriksaan di luar RPH.

Pihaknya juga meminta pedagang untuk menyertakan surat keterangan sehat pada hewan kurban yang dijual, agar sapi tersebut benar-benar dinyatakan sehat dan bebas dari penyakit dan pastinya layak untuk dijadikan hewa kurban.

“Jadi sekali lagi kalau bisa dari panitia atau masing-masing melakukan kurban atau perorangan mintakan surat keterangan sehat kepada penjualnya,” pungkasnya. (fachrul)

Editor: Abadi