Dispar Kalsel Gelar Webinar Bicara Soal Kemajuan Pariwisata Dimasa Pandemi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Selama pandemi yang terjadi, masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitasnya di luar dan melakukan aktivitasnya di rumah saja.

Hal ini membuat pusat-pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, hiburan, perhotelan dan tempat-tempat pariwisata menjadi sepi.

Penutupan tempat pariwisata berdampak pada pelaku di industri pariwisata, termasuk hotel, restoran, transportasi, industri ekonomi kreatif hingga usaha non formal yang banyak mengambil kebijakan untuk merumahkan para pekerjanya.

Pemerintah menilai bahwa sektor pariwisata harus bangkit dengan menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel akhirnya melaksanakan webinar bertema ‘Pariwisata Kalimantan Selatan Bergerak dengan Adaptasi Kebiasaan Baru’.

Melalui webinar yang digelar hari, Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan berupaya mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama mencari solusi untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta melakukan eksplorasi potensi kerjasama untuk kembali menumbuhkan perekonomian daerah yang sempat terpuruk.

Kegiatan ini menghadirkan Nia Niscaya, selaku Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin.

Plt. Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalsel yang diwakili Dewi Family, serta Akhmad Hipni Nur selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M Syarifuddin mengatakan bahwa pandemi Covid-19 saat ini sangat membuat sejumlah sektor menjadi terpuruk, khususnya dari sektor pariwisata.

“Pandemi Corona telah memberikan dampak negatif terhadap pariwisata, untuk itu telah dilakukan sosialisasi Sapta Pesona di 13 kabupaten/kota di mana tempat wisata boleh buka setelah mendapatkan izin dari satgas Covid-19 masin-masing daerah,” ucapnya dalam Webinar, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya sudah merancang sejumlah strategi pemulihan pariwisata daerah di masa AKB, yang tentunya mengedepankan ketatnya penerapan protokol kesehatan di tengah upaya membangun kembali sektor-sektor yang terpuruk, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Pelaku pariwisata akan didorong untuk menjaga destinasi pariwisatanya dengan baik dan menjalani standar-standar yang telah ditetapkan, yaitu destinasi aman, destinasi sehat dan indah,” paparnya.

Wisatawan juga diharapkannya 3 hal utama, yaitu memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mewujudkan program CHSE (Clean, Healthy, Safety and Environment). Hal itu juga dilakukan dengan mengedukasi masyarakat melalui berbagai media, baik cetak dan elektronik serta melalui media sosial.

Di sisi lain, ASITA Kalsel juga menerapkan rekomendasi dari para anggota dengan berpedoman pada aturan dan standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah terkait pelaksanaan kegiatan kepariwisataan di masa AKB di tengah situasi pandemi Covid-19.

Sementara itu, Dewi Family, menyampaikan bahwa pihaknya selalu melakukan pendekatan dengan memastikan setiap protokol yang ditetapkan di perusahaan penyedia jasa pariwisata lebih fokus pada kesehatan, kebersihan dan pengurangan kontak fisik, agar memberikan pengalaman berwisata yang aman.

“ASITA ingin membangun seluruh anggota dalam usaha menghidupkan pariwisata di masa pandemi saat ini,” ungkapnya.

Salah satu yang dilakukan juga dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap tenaga kerja di tempat usaha kepariwisataan, dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja dan pengunjung.

Selain itu pengaturan waktu kerja yang tidak terlalu panjang agar tidak kekurangan waktu istirahat, serta mewajibkan penggunaan masker dan alat pelindung diri.

“Kita juga harus menyediakan sarana cuci tangan atau hand sanitizer di tiap sudut yang terlihat, serta melakukan pembersihan area paling tidak 4 jam dalam sehari,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan