Dispar Kalsel Ajak Tiap Daerah Kembangkan Potensi Kepariwisataan

Salah satu kerajinan masyarakat Banjarbaru di Kampung Purun di Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI kembali membuka ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Untuk itu, pemerintah kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta untuk terus mengembangkan potensi kepariwisataan yang ada di daerah masing-masing.

“Pemerintah pusat sudah memberikan jalan untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerah, seperti lomba desa wisata dan kota kreatif,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel Muhammad Syarifuddin, Selasa (7/2/2023)

Mengingat Kalsel banyak memiliki potensi wisata, dia pun berharap, pemerintah kabupaten/kota menyambut baik program-program tersebut, guna meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Banua.

“Jika program tersebut bisa berjalan dengan baik, maka akan memberikan dampak positif kepada kesejahteraan masyarakat Banua, karena bisa membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Syarifuddin mengungkapkan, di Kalsel sendiri ada salah satu contoh kota kreatif, yakni Banjarbaru.

“Seperti di kampung Pejabat (Pengolah Jamu Loktabat), Kampung Purun dan lainnya. Dan mereka juga telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya ke Kementerian Hukum dan HAM,” ucapnya.

Baca Juga : AKGUS Sampaikan Dugaan Mafia Tanah ke DPRD Kalsel

Baca Juga : Tabrakan Tanki DPKP Banjarmasin Karena Rem Blong, Kasatlantas Imbau Perawatan Berkala

Dijelaskannya, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) diharapkan bisa mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

Adapun kriteria penilaian dari ADWI 2023 ini meliputi 5 kategori :

Daya Tarik Pengunjung : Merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan dan keautentikan Daya Tarik Wisata berupa alam dan buatan juga Seni dan Budaya.

Homestay dan Toilet : Peningkatan standar kualitas pelayanan Homestay serta melestarikan desain arsitektur budaya lokal dan Toilet untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan Wisatawan.

Digital dan Kreatif : Akselerasi percepatan transformasi digital serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui digital.

Suvenir : Menggali potensi kreativitas dan hasil karya desa wisata berupa KULINER, FESYEN dan KRIYA berbasis kearifan lokal.

Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE : Terbentuknya legalitas berbadan hukum dan pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan serta memiliki manajemen risiko dan penerapan CHSE berstandar nasional. (azka)

Editor : Akhmad