Disdikbud Tabalong Berikan Pengenalan Situs dan Cagar Budaya kepada Ratusan Siswa

Disdikbud Tabalong bersama TACB Banjarmasin ketika mengenalkan situs dan cagar budaya kepada para siswa

TANJUNG, Klikkalsel.com – Ratusan siswa tingkat SMP berbagai wilayah di Kabupaten Tabalong mendapatkan pengenalan situs dan cagar budaya.

Situs dan Cagar budaya yang dikenalkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tabalong yakni makam Gusti Buasan di Desa Bongkang Kecamatan Haruai dan Goa Batu Babi di Desa Lumbang, Kecamatan Muara Uya.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Tabalong, Rahmanto menuturkan, pihaknya ingin memperkenalkan situs dan cagar budaya yang ada di Tabalong karena selama in yang dipelajari para siswa di kelas hanya situs dan cagar budaya bersifat nasional.

Sedangkan pengenalan situs dan cagar budaya di Kabupaten Tabalong tersebut menyasar 14 sekolah atau 280 siswa yang dilakukan sejak 2 hingga 4 Mei Tahun 2023.

Sementara Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarmasin, Mursalin mengungkapkan bahwa makam Gusti Buasan merupakan struktur yang dapat dilihat dan ketokohannya sebagai pejuang lokal.

Baca Juga H Mawardi Mundur dari Jabatan Wabup Tabalong, Pengamat : Golkar Ingin Amankan Pilkada 2024

Baca Juga Semarakkan Merdeka Belajar, Puluhan Pelajar Hingga Mahasiswa di Tabalong Ikuti Peringatan Hardiknas

“Termasuk struktur, seperti tungkup dapat dilihat, sehingga mereka (murid) melihat langsung bentuk struktur makam khas banjar seperti apa,” katanya pada Kamis (4/5/2023).

Selain itu, ia juga menjelaskan alasan makam Gusti Buasan disebut situs karena benda dan disusun yang memenuhi syarat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.

Sedangkan Goa Batu Babi berstatus cagar budaya nasional dan merupakan situs pertama di Kalimantan Selatan karena didalamnya pernah ditemukan benda dan tulang belulang hingga struktur goa.

“Situsnya ini pertama kali ada di Kalimantan Selatan, jadi pentingnya disana,” tuturnya.

Mursalin berharap kegiatan tersebut dapat terus dilanjutkan karena melihat secara dan pengenalan langsung situs dan cagar budaya akan akan lebih mudah dikenali. (dilah)

Editor: Abadi