Diduga Lalai, Para Sopir Takut Insiden Truk Terbalik Terulang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Penanggungjawab sekaligus inisiator pihak swasta kapal Feri LCT di Pelabuhan Martapura Baru, Banjarmasin, M Rodly Khairiyanto angkat bicara terkait insiden truk terbalik yang diduga ada unsur kelalaian dari sisi pengawasan di lapangan, Jumat (12/2/2021) sore. Akibat kejadian itu para sopir truk merasa khawatir, dan takut kejadian serupa terulang.

Salah satu sopir truk yang mengantri, April warga Pelaihari Kabupaten Tanah Laut berharap penyedia jasa kapal feri penyeberangan tersebut agar benar-benar memperhatikan keselamatan pengemudi. Ramp door kapal LCT di dermaga, sebutnya, terlalu curam membahayakan keselamatan pengemudi truk saat menaiki kapal.

“Antri di sini sudah satu hari. Bagusnya tinggikan itu ramp door supaya truk naik mudah. Kalau melihat curam itu takut jatuh,” ucapnya kepada klikkalsel.com.

Insiden truk DA 8717 KG bermuatan pupuk terbalik yang terjadi saat menaiki kapal LCT diduga ada unsur kelalaian petugas di lapangan.

Pantau langsung awak media detik-detik kejadian, salah satu petugas yang mengenakan rompi berwarna orange mendata setiap truk masuk LCT sempat meminta pihak kapal agar meluruskan posisi LCT yang miring tak selaras dengan ramp door atau lantai penghubung ke dermaga.

“Pak bisa minta kapten meluruskan kapal itu agak miring,” ucapnya kepada operator ekskavator.

“Mesinnya sudah dimatikan,” sahut petugas ekskavator tersebut.

Baca Juga : Mobil Truk Terbalik Saat Naik Kapal LCT di Pelabuhan Martapura Baru

Tak lama berselang di tengah hujan turun, tiba giliran mobil truk tersebut melintasi ke arah LCT. Saat akan menaiki ramp door yang curam, mobil truk tak sanggup menanjak hingga hilang kendali meluncur hingga terbalik akibat ban belakang bagian kanan pecah keluar jalur.

Ironisnya saat sopir truk lain memberi isyarat bahwa truk tersebut sanggup menanjak, operator ekskavator tidak dalam posisi bersiaga. Padahal peran ekskavator sangat vital mengangkat ramp door agar permukaan tidak curam saat mobil truk kesulitan melintas.

“Harusnya alat berat bersiaga. Sehingga saat truk tak mampu naik bisa dibantu ekskavator,” ujar Rudiono, salah satu sopir truk meluapkan kekecewaannya pasca melihat langsung insiden.

Terkait insiden ini, penanggungjawab sekaligus inisiator pihak swasta kapal feri LCT di Pelabuhan Martapura Baru, Banjarmasin, M Rodly Khairiyanto mengatakan akan mengevaluasi kinerja petugas di lapangan. Soal pertanggungjawaban kerugian pemilik truk dan muatannya akan dikoordinasikan lebih lanjut.

“Perkara ini akan kita selesaikan sesuai prosedur aja dulu,” singkat tandasnya.

Sementara itu, tak ada korban jiwa dari insiden tersebut namun tetap menyisakan dampak lain terlepas kerugian truk. Akibatnya mobilitas penyeberangan kapal feri sempat tertunda, seiring dengan digesernya posisi ramp door agar mengurangi kecuraman untuk mempermudah truk melintas.(rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan