Di Balik Nama Wisata Baru “Air Terjun Janda Beranak Tiga” di Desa Kiram

MARTAPURA, klikkalsel.com – Destinasi wisata di Kalimantan Selatan (Kalsel) bertambah lagi. Baru-baru ini ada penemuan air terjun yang dinamakan warga Kabupaten Banjar, tepatnya di Kecamatan Karang Intan Desa Kiram dengan nama “Air Terjun Janda Beranak Tiga”.

Penemuan air terjun ini berawal dari warga setempat yang membuka jalur (trak) motor trail di kawasan pengunungan Pamoton minggu lalu. Warga tak sengaja di kawasan pegunungan tersebut melihat aliran air yang turun dari atas.

Genap satu minggu, “Air Terjun Janda Beranak Tiga” ini diresmikan Camat Karang Intan. Muhammad Ilmi. Wisata alam tersebut saat ini dikeloloa oleh pemerintah Desa Kiram melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Karya Bersama yang diresmikan pada, Senin (28/12/2020).

Sudah 4 hari “Air Terjun Janda Beranak Tiga” dibanjiri pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan.

Ketua Bumdes Karya Bersama Desa Kiram, Amrani mengatakan, latar belakang nama “Air Terjun Janda Beranak Tiga” itu karena mengambil dari sejarah sewaktu zaman penjajahan terdahulu.

“Jadi air terjun itu dulunya hutan belantara yang menjadi tempat persembunyian masyarakat sekitar sini, saat zaman penjajahan Jepang,” kata Amrani pria berusia 51 Tahun yang tinggal di RT 1 Desa Kiram kepada klikkalsel.com.

Amrani menambahkan, kenapa disebut menjadi “Air Terjun Janda Beranak Tiga”, berdasarkan cerita kakek neneknya dahulu, sewaktu zaman penjajahan Jepang ada warga yang menyembunyikan keluarganya di daerah tersebut.

“Kita memberi nama itu bukanya mengaitkan janda janda tersebut, namun hanya mengaitkan pada sejarah perjuangan zaman dahulu,” tegasnya Amrani.

Oleh karena itu, warga sekitar secara spontan menyebut air terjun tersebut dengan sebutan “Air Terjun Janda Beranak Tiga” untuk mengingat perjuangan masyarakat terdahulu di zaman penjajahan Jepang.

Janda tersebut ia mengaku tidak mengetahuinya. Tapi dari turun temurun lokasi tersebut diceritakan sebagai tempat persembunyian Janda Beranak Tiga sewaktu penjajahan Jepang.

Kendati belum terhitung lama di resmikan, akan tetapi “Air Terjun Janda Beranak Tiga” sudah menjadi daya tarik wisatawan yang sudah lama tidak menikmati kontur alam pegunungan.

Dari pantauan di lokasi, banyak pengunjung yang datang memanfaatkan untuk merasakan mandi di riam deras. Apalagi airnya sangat jernih langsung dari gunung.

Nah bagi masyarakat yang hendak berwisata alam di “Air Terjun Beranak Tiga” lokasinya tidak jauh dari pemukiman penduduk Desa Kiram.

Sebelum menuju Puncak Gunung Mawar, ada jalan aspal ke kiri masuk di sana. Lurus saja ikuti jalan kemudian melewati jalan belum di aspal, tak jauh dari sana ada pos retribusi bayar masuk ke “Air Terjun Janda Beranak Tiga”.

Setelah bayar retribusi masuk, anda punya pilihan, bisa jalan kaki sekitar 15 menit atau menggunakan jasa ojek yang siap sedia di sana untuk diantar jemput ke lokasi air terjun.

Sepanjang jalan menuju air terjun kita menyusuri pemandangan pegunungan dan menyeberangi beberapa titik sungai.

Lokasi air terjun cukup panjang bila ditelusuri hingga ke hulunya. Arus sungai sangat deras saat musim penghujan. Ada sekitar lebih 10 titik air terjun rendah di sepanjang sungai dengan riam yang cukup deras.

“Air terjun Janda Beranak Tiga” posisinya tepat di lembah Gunung Pamaton.

Adapun faselitas lainnya yang disedikan oleh pengeloka wisata mulai dari tempat berteduh sementara dan kamar ganti pakaian sementara serta proses pemasangan petunjuk jalan ke Air Terjun Tersebut dalam waktu dekat ini. (airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan