Dewan Minta Dinkes Turun Antisipasi Dampak Kabut Asap

Kabut asap membuat udara di kalsel mulai tercemar. Di kawasan Sungai Lulut, Kabupaten Banjar misalnya, jarak pandang berkisar lebih kurang 100 meter. Kondisi ini menuntut pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor harus lebih berhati-hati, Senin, 17/9/2018. (foto : syarif wamen/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kabut asap mulai menyerang Banjarmasin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin diminta secepatnya turun mengantisipasi dampak kabut asap tersebut.

Sekretaris Komisi IV DPRD Banjarmasin Noorlatifah berharap, Dinkes segera mengantisipasi, sehingga kabut asap tersebut tidak menimbulkan dampak sesak nafas dan penyakit lain bagi warga.

“Dinkes harus lebih intend dan aktif lagi. Antisipasinya bias dengan pembagian masker, ataupun obat yang perlu disalurkan untuk warga Banjarmasin dalam menghadapi dampak kabut asap,” ujarnya, kepada wartawan, di DPRD Banjarmasin, Senin (17/9/2018)

Hal serupa dikatakan, anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin H Johansyah. Ia pun meminta, ada antisipasi secepatnya dari Dinkes Banjarmasin, sebelum ada keluhan masyarakat terkait penyakit ISPA.

Begitu juga Dinas Pendidikan Banjarmasin agar memberikan penangarahan ataupun sosialisasi ke tiap sekolah, baik SD maupun SMP untuk mengantisipasi dampak kabut asap.

“Ada antisipasi agar pelajar SD dan SMP yang rentan terkena penyakit pernapasan, sehingga bisa diminta berhati-hati akan bahaya kabut asap, dengan menggunakan masker,” sebutnya.

Kalau bisa, kata dia, Dinkes tidak hanya memberikan imbauan kepada masyarakat umum, tetapi juga berkerjasama dan mengeluarkan arahan untuk sekolah. “Apakah perlu pembagian masker dan himbuan memakai masker,” timpalnya.

Salah satunya, dengan memberikan peringatan kepada pelajar dan warga agar tidak turun bermain atau ke luar rumah, di waktu puncaknya kabut turun. “Juga menghidari kabut asap yang tebal,” jelasnya.

Sebab, kabut asap selalu terjadi tiap tahun. Jadi, sebelum Puskemas atau Rumah Sakit kewalahan menerima pasien korban ISPA Dinkes harus cepat turun ke lapangan, paling tidak ada pembagian masker.(*)

Tinggalkan Balasan