Denny Indrayana Diminta Jaga Lisan, Terlebih Soal Fitnah Dengan Membawa Nama Abah Guru Sekumpul

MARTAPURA, klikkkalsel.com – Statement calon gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Denny Indrayana menyebut Martapura, Kabupaten Banjar, daerah agamis rentan terjadi politik uang mendapat respon para tokoh agama yang menilai pernyataan tersebut adalah fitnah. Bahkan hal itu cukup disayangkan, Denny dalam membuat pernyataannya membawa nama ulama kharismatik Kalsel KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang familiar dikenal Guru Sekumpul.

Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Banjar, Ustaz M Zayadi
meminta Denny Indrayana tak membawa-bawa nama Abah Guru Sekumpul dan Nahdlatul Ulama (NU) hanya demi kepentingan politik sesaat guna memenuhi ambisi pribadinya. Terlebih lagi, tudingan Denny soal politik uang di Kabupaten Banjar dan Banjarmasin tidak terbukti.

“Haji Denny Indrayana ini sebenarnya kan tidak tahu apa-apa tentang Kalsel, juga tidak paham tentang para ulama, guru juga habaib. Oleh sebab itu Denny memanfaatkan potongan-potongan pernyataan para ulama yang bisa dia gunakan untuk kepentingan politik sesaat memenuhi ambisinya,” kata Ustadz Haji Zayadi, Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Banjar, Sabtu (29/5/2021).

Ustaz Zayadi yang merupakan cucu dari Guru Tuha yang masih zuriyat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, meminta Denny berpolitik santun. Menurut pengajar Pondok Pesantren Darussalam ini semestinya Denny mengerti adab dalam berkompetisi.

“Denny jangan memakai cara berpolitik orang Jakarta di sini. Hal yang terjadi justru menebar fitnah karena itu bukan adab Banua seperti diajarkan para ulama, guru dan habaib,” tuturnya.

Ustaz Zayadi juga meminta Denny tak lagi membawa-bawa nama ulama kharismatik Banua.

“Janganlah membawa ulama kharismatik yang masih memiliki kharomah bagi masyarakat Banua. Apalagi Abah Guru Sekumpul ini muridnya ada di seluruh Kalsel,” imbuhnya.

Ustaz Zayadi juga menyorot munculnya atribut-atribut NU yang dipergunakan kelompok yang menamakan Tim Satgas untuk mendukung Denny Indrayana. Menurutnya manuver itu dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

“Itu bukan struktural NU karena tidak ada hasil Bahtsul Masail PWNU Kalsel terkait PSU. Sekali lagi itu manuver untuk kepentingan politik sesaat yang mencatut nama ulama atau NU,” tegasnya.

Perkembangan terkini, Ustaz Zayadi mengaku bisa memahami jika para habaib dari Fam Al Kaff, Al Ahdal dan Al Alaydrus tidak terima dengan perilaku Denny Indrayana membawa nama Abah Guru Sekumpul untuk kepentingan politiknya. Dia menilai Denny Indrayana berambisi terlalu tinggi sehingga mempergunakan segala cara.

“Wajar kalau para habaib tak berkenan dan bahkan sampai membuat video secara terbuka,” pungkasnya.

Seperti diketahui, beredar video viral di media sosial dan grup WA yang mana murid Abah Guru Sekumpul yaitu habaib dari Fam Al Kaff, Al Ahdal dan Al Alaydrus Kabupaten Banjar tidak terima dengan tuduhan ‘money politic’ Denny Indrayana terhadap warga Banua. Pertanyaan tersebut sengaja dibuat untuk meluruskan tudingan.

“Kami warga Kabupaten Banjar dan murid-murid Abah Guru Sekumpul tidak terima dengan ucapan saudara Denny Indrayana yang mengatakan kami tidak taat dengan ajaran Guru Sekumpul, sehingga kami dikatakan menjual suara dan money politics,” ujar habaib.

Para habaib menyatakan, murid Abah Guru Sekumpul tidak kurang 90 persen di Provinsi Kalsel ini.

“Berkat karomah beliau, insya Allah apa-apa yang diajarkan kami taati. Tuduhan Denny indrayana bahwa 70 persen warga Banjar pelaku penjual suara atau money politic sangat mempermalukan kami dan sangat melecehkan karomah Abah Guru Sekumpul. Demi Allah, kami murid-murid Abah Guru Sekumpul tetap memilih Paman Birin bukan karena duit atau money politik,” tegas habaib dalam video berdurasi 1 menit. (rizqon)

Editor: Abadi

Tinggalkan Balasan