Darurat Sampah Belum Ada Solusi: Warga Terpaksa Menikmati Bau Menyengat

Tumpukan Sampah yang berada didepan TPS3R yang berdekatan dengan pemukiman warga

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bau tak sedap harus dirasakan warga Komplek Grand Baruah Mahatama dan Grand Sultan Mahatama. Pasalnya sampai saat ini tumpukan sampah masih menggunung di antara dua komplek tersebut.

Dampak penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sampai saat ini masih belum didapatkan solusi kongkretnya.

Setiap hari, tumpukan sampah di antara dua komplek yang berada di Jalan Lingkar Dalam Selatan, Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan ini semakin menumpuk.

Bau tak sedap tersebut pun harus dirasakan warga setiap harinya, terlebih, tumpukan sampah tersebut berdekatan dengan fasilitas kesehatan yakni klinik Alesha.

Rizqon, warga Komplek Grand Batuah Mahatama, mengatakan bahwa bau menyengat dari tumpukan sampah tersebut sangat menggagu warga.

Baca Juga Status Darurat Sampah, Walikota Minta Warga Pilah Sampah dari Sumbernya

Baca Juga Status Darurat Sampah, Pemko Banjarmasin Terus Cari Solusi!

Bahkan ia menakutkan adanya penyakit yang bisa menjangkiti warga akibat banyaknya sampah di sekitar komplek perumahan tersebut.

“Sangat bau, dan setiap hari selalu saja bertambah sampahnya,” terangnya.

Namun sayangnya, sampai saat ini, Pemko Banjarmasin masih belum memiliki solusi kongkret untuk mengatasi permasalahan persampahan tersebut.

Pengamat lingkungan Banjarmasin, Hamdi mengatakan bahwa pemerintah harus dengan cepat mendorong semua pihak agar bagaimana sampah tersebut bisa dilakukan pengurangan dari sumbernya, baik dari Rumah Tangga, Pasar, Hotel, Rumah Sakit dan sebagainya.

“Jadi harus ada proses pilah dan olah sampah, sehingga terjadi pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Penampungan Sementata (TPS),” ungkapnya.

Tak hanya sampai disitu, menurutnya TPS juga harus melakukan pemilahan dan pengolahan kembali, agar bisa terjadi pengurangan sampah yang diantar ke TPA Regional Banjarbakula.

“Semakin kecil yang kita antar ke TPA Regional sehingga semakin bisa kita tekan biaya penanganan sampah,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada Pemko Banjarmasin agar bisa melakukan negoisasi dengan LHK untuk bisa memanfaatkan sementara TPA Basirih.

“Tentu dengan konsep pengolahan sampah yang ingin kita lakukan di TPA Basirih tentu saja tidak open dumping atau terbuka,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran