Catatan Sejarah Panjang Jembatan Dewi (Coen) Menurut Sejarawan ULM

Kemudian, kata Mansyur pada tanggal 10 Februari 1942, jembatan Coen diledakkan oleh pasukan Algemene Vernielings Corps (AVC) Belanda. Sebelum meninggalkan Banjarmasin agar tidak bisa digunakan Jepang.

“Hal ini dilakukan atas perintah Gubernur Borneo, Bauke Jan Haga (1938-1942),” sebut pria menjabat sebagai Ketua LKS2B Kalimantan itu.

“Hingga bulan Agustus 1942 setelah Jepang menduduki Banjarmasin, jembatan diperbaiki dan diberi nama baru, Jembatan Yamato Bashi atau Jamato,” sambungnya.

Masih kata Mansyur, di waktu itu juga infrastruktur Jembatan Coen mengalami perubahan kembali. Dulunya memiliki lebar 7 meter berubah menjadi 8.60 meter. Serta Jepang berinisiatif membangun kembali trotoar bagi pejalan kaki di atas badan Jembatan Coen.

“Ukurannya, lebih lebar dibandingkan ukuran sebelumnya dari 1,20 meter menjadi lebar 2 meter,” tuturnya.

Dua tahun kemudian tepatnya tahun 1947 saat Jepang menyerah kepada sekutu, jembatan ini kembali dipergunakan oleh pemerintah Hindia Belanda yang berusaha kembali menjajah Indonesia. Nama Jembatan Coen kembali digunakan pemerintah Hindia Belanda di Banjarmasin hingga penyerahan kedaulatan tahun 1949-1950.

Setelah Belanda meninggalkan Banjarmasin jembatan tersebut berubah namanya menjadi Jembatan Akhmad Yani dan diresmikan pada awal Pelita 3 era Orde Baru.

“Seiring pembangunan bioskop Dewi di area sekitar jembatan, nama jembatan ini lebih populer dengan nama Jembatan Dewi,” ungkapnya.

Kemudian, barulah muncul jembatan lainya pada sungai yang sama kurang dari satu kilometer dari jembatan Dewi, di sebelah utara di bangun jembatan Sembilan Nopember pada tahun 1960, dan di sebelah selatan dibangun jembatan Sudimampir tahun 1965.

Bersama jembatan Sudimampir, kata Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP ULM itu dibangun pula Jembatan Belitung dan Sungai Bilu, masing-masing melintasi anak sungai Kuin dan Sungai Bilu di Banjarmasin.

“Jumlah jembatan di Kalsel pada tahun 1970-an adalah 2.515 buah, terdiri dari 140 buah jembatan Negara, 392 buah jembatan provinsi, dan 1.983 buah jembatan kabupaten, yang kalau disatukan keseluruhan panjangnya hampir 10 kilometer,” tuturnya. (airlangga)

Editor : Akhmad