HST, Sosial  

CaC! Banjarmasin Bersama KI HST Bantu SDN 3 Haruyan yang Rata Dengan Tanah Akibat Longsor

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjir dan tanah longsor yang terjadi tempo lalu di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyebabkan ratusan rumah warga hancur rata dengan tanah, termasuk fasilitas sekolah yang berada di jalan Haruyan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Haruyan Dayak.

Oleh sebab itu, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan seperti Coin a Chance (CaC!) Banjarmasin bersama Kelas Inspirasi Hulu Sungai Tengah (KI HST) salurkan bantuan perlengkapan belajar dari donasi koin yang dikumpulkan untuk membantu siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Haruyan Dayak, Kecamatan Hantakan Kabupaten HST, Sabtu (6/2/2021).

Koordinator CaC! Banjarmasin, Fitriyani mengatakan, adapun bantuan yang disalurkan pihaknya bersama KI HST ialah paket perlengkapan sekolah berupa tas jaring besar, tempat pensil, buku tulis, alat tulis, buku gambar, pensil warna, sikat gigi, pasta gigi, susu bubuk dan biskuit.

Untuk di sekolah tersebut terdapat 12 tenaga pengajar dengan 78 jumlah murid yang terdiri dari 36 siswa dan 42 siswi.

“Kita juga memberikan beberapa alat permainan anak untuk sekolah seperti puzzle kertas dan balok, alat musik, plastik sampah besar, penghapus papan tulis, spidol,” ujarnya

Akibat longsor SDN 3 Haruyan Dayak rata dengan tanah, hanya satu kelas yang tersisa. Sekolah tersebut terletak di atas kaki bukit yang ada di daerah Kecamatan Hantarkan.

“Akses menuju sekolah tersebut masih banyak titik longsor dan sangat rawan ketika hujan turun,” katanya

Menurut informasi yang diterima CaC! Sekolah tersebut roboh saat terjadinya longsor ke 2, Jum’at 15 Januari lalu. Sebelumnya lokasi tersebut sempat menjadi tempat pengungsian warga yang terdampak banjir.

“Kamis malam sebelum kejadian longsor pada Jumat siang, sekolah digunakan sekitar 20 orang warga untuk mengungsi (tidur). Beruntungnya pada saat tanah longsor Jumat siang warganya sudah kembali kerumah mereka masing-masing sehingga tidak ada korban jiwa,” jelasnya

Menurut Fitri ini merupakan pengalaman yang luar biasa dimana dirinya harus melewati beberapa titik longsor yang masih rawan apalagi ketika hujan turun.

Kepeduliannya terhadap pendidikan untuk anak anak pegunungan meratus membulatkan tekadnya menempuh jalan yang licin hingga 2 jam ke lokasi tersebut ditambah masih terjadi bah di sekitaran sungai

Beruntung saat Tim CaC! Banjarmasin dan KI HST sampai kesana tepat saat warga baru selesai bergotong royong untuk membuka akses jalan dari tanah longsor dan membangun jembatan darurat yang dikerjakan warga setempat memakan waktu lumayan lama selama 22 hari.(airlangga)

Editor: Abadi

Tinggalkan Balasan