Buruh di Kalsel Ucapkan Terima Kasih kepada Kapolda dan Forkopimda Kalsel saat Peringatan Mayday 2025

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ribuan pekerja buruh yang tergabung dalam SPSI, FSPMI, KSBSI atau aliansi PBB menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Kalimantan Selatan dan jajaran Forkopimda atas terselenggaranya peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 2025 di Halaman Mapolresta Banjarmasin, Senin (28/4/2025).

Ucapan tersebut disampaikan langsung Ketua DPW FSPMI Kalsel, Yoeyoen, mewakili seluruh pimpinan organisasi buruh yang hadir dalam acara tersebut.

“Kami berterima kasih juga atas inisiatif dari pihak Polda khususnya di Kalimantan Selatan,” ujar Yoeyoen.

Dalam perayaan Mayday tahun ini, para buruh membawa enam tuntutan penting yang akan terus mereka suarakan dalam aksi lanjutan pada 1 Mei nanti.

Enam tuntutan tersebut antara lain, meminta perlindungan pekerja dalam UU Ketenagakerjaan yang baru, serta membentuk satuan tugas untuk mengantisipasi dan mencegah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Selain itu, buruh juga menegaskan penolakannya terhadap sistem outsourcing dan hubungan kerja berbasis kemitraan.

Mereka mendesak agar upah layak dapat segera terwujud. Tuntutan lainnya adalah pemberantasan korupsi dengan mendesak pengesahan RUU tentang Perampasan Aset.

“Lindungi PRT dengan mengesahkan RUU tentang PPRT,” imbuh Yoeyoen, menyuarakan harapan terhadap perlindungan pekerja rumah tangga.

Baca Juga : Harjad ke-26 Banjarbaru, Gubernur H. Muhidin Ingin Ibukota Provinsi Kalsel Makin Maju

Baca Juga : Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Mapolresta Banjarmasin Berlangsung Meriah

Yoeyoen juga menegaskan bahwa dalam momentum Mayday tahun ini, buruh sebagai ujung tombak perputaran roda ekonomi bangsa perlu mendapatkan perhatian serius.

Ia menyebutkan semangat buruh ini sejalan dengan dua poin Astacita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Untuk itu kami keluarga besar Aliansi Pekerja akan terus berperan aktif dan mendukung sepenuhnya Asta cita Presiden Republik Indonesia dengan mengawal pekerjaan buruh khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya yang bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, buruh Kalsel juga menyampaikan harapan agar pembangunan industri hilir di daerah, khususnya di Bumi Antasari, dapat lebih dipercepat. Langkah ini diyakini akan membuka lebih banyak lapangan kerja di Banua.

“Harapan kami Mayday tahun ini dapat membangkitkan semangat dan kinerja buruh dalam berperan aktif terhadap roda perekonomian dan pembangunan di bumi Lambung Mangkurat,” tutur Yoeyoen.

Lebih lanjut, pihak buruh juga mengajukan tuntutan terkait lahirnya Disk Ketenagakerjaan Kepolisian RI. Menurut Yoeyoen, pembentukan disk tersebut menjadi langkah baru dalam menegakkan hukum ketenagakerjaan di Indonesia dan dinilai selaras dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

“Kita mencoba lagi dengan adanya Disk Ketenagakerjaan Kepolisian RI ini yang juga sudah dirumuskan bersama Menteri Kementerian Tenaga Kerja dengan segala ruang lingkupnya,” jelasnya.

Yoeyoen berharap, melalui Desk Ketenagakerjaan, penanganan kasus ketenagakerjaan tidak hanya masuk dalam ranah perdata, namun juga bisa diproses secara pidana. Dengan demikian, para pelanggar hak-hak normatif buruh dapat ditindak tegas di meja pengadilan.

“Untuk efek jera pelanggaran buruh atau hak kaum pekerja bisa dituntut sampai ke meja pengadilan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi