Bupati Batola Sambut Gembira Desa Karang Indah dan Anjir Pasar Kota II Sebagai Percontohan Program MBKM

Bupati Batola saat memberikan sambutan acara launching program MDKM kerjasama dengan ULM di Balai Desa Karang Indah, Batola

MARABAHAN, klikkalsel.com – Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT), Prof Dr Luthfiyah Nurlela telah Melaunching Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Balai Desa Karang Indah, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Sabtu (25/06/2022).

Adapun kawasan desa menjadi percontohan Program MBKM itu adalah Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana dan Desa Anjir Pasar Kota II, Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Batola

Hal ini mendapat tanggapan yang baik sari Bupati Batola Hj Noormiliyani AS yang menyambut gembira dan bersyukur terpilihnya dua desa di wilayahnya sebagai daerah percontohan Program MBKM.

“Merupakan suatu kehormatan sekaligus kebahagiaan bagi kami dijadikan sebagai desa percontohan yang manfaatnya sangat luas selain mempererat hubungan antar kelembagaan juga berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan,” katanya.

Untuk itu kepada semua pihak terkait ia, mengharapkan peran aktif para pihak terlibat seperti PMD dan Disnakertrans Batola untuk memaksimalkan sinergitas, tugas dan fungsi dengan Kemendes PDTT sehingga dapat menyamakan cara pandang serta peran maksimal sesuai kewenangan.

Menurut Noormiliyani, Anjir Pasar ditetapkan pusat kegiatan lokal promosi dengan fungsi pusat pengembangan hasil pertanian. Selain itu kawasan transmigrasi di Batola Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru ditetapkan sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM) sejak 2006 oleh Kemenakertrans.

Sebelumnya, launching atas kerjasama BPPMDDTT Banjarmasin dengan Perguruan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini, dilaksanakan guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimiliki bekerjasama dengan para pemangku kepentingan di lapangan.

Kepala BPPMDDTT Banjarmasin Budi Rustanto mengatakan, tahap awal ini program MBKM diikuti 83 mahasiswa yang terdiri Fakultas Hukum 12 orang, Fakultas Teknik 11 orang, serta Keguruan dan Ilmu Pendidikan 60 orang.

Sedangkan ruang lingkup kegiatan berupa studi membangun desa, KKN tematik, riset independen, asistensi mengajar, magang serta pertukaran data dan informasi.

Baca Juga : Bupati Batola Dapatkan Penghargaan Sebagai Wanita Inspiratif Perubahan 2022

Baca Juga : Jejak Sejarah Perusahaan Listrik Pertama di Zaman Hindia Belanda

Juga untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.

“Serta membantu percepatan pembangunan desa,” ujarnya.

Kepala BPPMDDTT Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlela mengutarakan, Kemendes-PDTT mempunyai Forum Pertides (Perguruan Tinggi untuk Desa) yang anggotanya lebih 100 perguruan tinggi negeri dan swasta salah satunya Unlam.

“Selain program MBKM juga terdapat Program RPL Desa dan kini sudah berjalan dimana terdapat sekitar 1.200 mahasiswa yang belum S1 berasal dari kades, perangkat desa, pengelola Bumdes, kader pemberdayaan masyarakat, anggota LKD, BPD, dan tenaga pendamping profesional yang mengikutinya,” jelasnya.

Terhadap Program RPL, lanjutnya, hanya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun karena pengalaman bisa dinilai sekitar 50 persen dari jumlah SKS yang diambil.

Terkait Program MBKM, Luthfiyah menitipkan kepada para kades, camat, bupati juga para perangkat desa lainnya untuk bisa membimbing para mahasiswa agar kegiatan yang direncanakan bisa terlaksanakan sesuai harapan.

Wakil Rektor IV ULM Banjarmasin, Prof Dr Ir H Yudhi Firmanul Arifin MSc menyebutkan, dalam program MBKM saat ini mahasiswa tak harus di kampus namun bisa berselancar saja dengan berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri dengan mengambil mata kuliah di kampus mana saja.

Ia berharap Program MBKM ini bisa terus berkembang bukan hanya di dua desa yang ada sekarang namun juga menyebar ke berbagai desa lainnya.

“Nanti akan kita tentunya mahasiswa melakukan hal yang sama untuk desa-desa yang lainnya sehingga bisa membantu pengembangan berbagai bentuk pembangunan,” tutupnya. (adv)

Editor: Abadi