BANJARMASIN, klikkalsel.com — Siang itu, sorak-sorai bocah pecah di tengah panasnya terik matahari di Lapangan Biebie Minisoccer. Bukan karena main biasa. Mereka sedang bertarung—secara sportif, penuh semangat, dan dengan senyum yang tak pernah luntur—dalam partai puncak Biebie Cup U-9, turnamen sepak bola anak usia dini yang baru saja mengakhiri babak pertamanya dengan penuh semarak.
Di final yang berlangsung ketat, SDIT Ukhuwah A tampil sebagai bintang. Mereka mengalahkan lawan tangguh dari Gugus Kebun Bunga dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol dicetak oleh Abdullah Syafiq, bocah yang bukan hanya mencetak sejarah bagi timnya, tapi juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen.
“Gol itu bukan hanya gol kemenangan, tapi gol kerja sama, gol semangat, gol percaya diri,” kata Faisal Rizani, pelatih SDIT Ukhuwah yang tak bisa menutupi rasa bangga. “Kami sempat ragu ikut karena padatnya jadwal sekolah. Tapi anak-anak justru tampil luar biasa.”
Di perebutan tempat ketiga, SDN Sungai Andai 3 mencuri perhatian lewat aksi Dody, bocah dengan naluri mencetak gol tajam, yang memborong dua gol ke gawang SDN Pengambangan 5.
Baca Juga : Barito Putera Rekrut Frendi Saputra dan Asisten Pelatih Kleberson dos Santos
Baca Juga : Resmi Dilantik, Walikota Banjarbaru Lisa Halaby Langsung Berangkat ke Jatinangor Mengikuti Retret
Sementara itu, gelar Top Skor jatuh kepada Gavin Shahib dari tim Gugus Kebun Bunga, yang sukses mengoleksi lima gol sepanjang turnamen.
Lebih dari Sekadar Turnamen
Namun, Biebie Cup bukan sekadar soal siapa menang dan siapa pulang. Menurut Muhammad Ridha, Ketua Panitia yang akrab disapa Edo, ini adalah panggung awal, bukan tujuan akhir.
“Finalnya seru, anak-anak tampil luar biasa. Teknik dan mental mereka luar biasa untuk usia 9 tahun. Kami juga mencatat nama-nama potensial untuk dibina lebih lanjut lewat SSB,” ujar Edo penuh antusias.
Ia memastikan turnamen ini menjadi ruang bagi anak-anak untuk bermimpi besar, dan panitia siap membuka jalan itu.
Biebie Cup U-9 juga menjadi cermin semangat baru dalam pembinaan sepak bola usia dini di Banua. Dengan atmosfer yang kompetitif sekaligus ramah anak, gelombang berikutnya telah dijadwalkan: Desember 2025, bertepatan dengan libur semester.
Dan siapa tahu, dari lapangan mungil di pinggiran Banjarmasin ini, akan lahir nama-nama besar sepak bola nasional di masa depan. Tapi hari ini, mereka cukup menikmati kemenangan—dan membiarkan semangat itu tumbuh dari sorak-sorai kecil di tengah lapangan. (*)
Editor: Abadi