Biebie Cup U-9: Sorak Bocah Pecah Lapangan, Semua Fasilitas Gratis Demi Sepak Bola Anak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Suara tawa dan semangat bocah-bocah usia 9 tahun memecah pagi di Lapangan Biebie Minisoccer, Rabu (18/6). Mereka bukan sedang bermain biasa, melainkan bertanding dalam turnamen sepak bola yang seluruh fasilitasnya diberikan secara cuma-cuma.

Turnamen bertajuk Biebie Cup U-9 ini diikuti oleh 12 tim sekolah dasar dari berbagai penjuru Banjarmasin. Menariknya, seluruh peserta tidak dipungut biaya. Bahkan, panitia juga menanggung transportasi dan kebutuhan air minum bagi seluruh pemain.

“Turnamen ini kami buat tanpa embel-embel komersial. Murni ingin memberi ruang bermain dan berkompetisi bagi anak-anak,” ungkap Muhammad Ridha, Ketua Pelaksana yang akrab disapa Edo.

Baca Juga Peringati HUT ke-95 PSSI, Asprov Kalsel Ziarah ke Tokoh Sepakbola

Baca Juga Tim Sepakbola PON Kalsel Siap Hadapi Jawa Barat di Babak Semifinal

Format pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi. Dua tim terbaik dari tiap grup akan melaju ke babak gugur, hingga partai final yang dijadwalkan Sabtu (21/6).

Lebih dari sekadar mengejar kemenangan, turnamen ini mengajarkan banyak nilai penting kepada para pemain cilik: sportivitas, keberanian, serta kerja sama tim. Semua itu dibungkus dalam atmosfer yang menyenangkan dan mendidik.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya bisa menendang bola, tapi juga punya karakter kuat. Ini investasi jangka panjang,” tambah Edo.

Tak hanya peserta yang antusias, para pelatih pun menyambut hangat. Salah satunya Coach Nugraha dari SDN Sungai Andai 3, yang menyebut Biebie Cup sebagai “oase positif di tengah minimnya kompetisi usia dini”.

“Bakat-bakat terpendam bisa muncul di sini. Kalau rutin digelar, ini bisa jadi cikal bakal lahirnya pemain profesional,” katanya.

Pelaksanaan turnamen di masa libur sekolah juga menjadi nilai tambah. Anak-anak tetap aktif tanpa harus mengorbankan waktu belajar.

Dengan semangat pembinaan yang tulus dan dukungan penuh tanpa biaya, Biebie Cup U-9 tak hanya menjadi ajang sepak bola—tapi juga menjadi panggung awal bagi mimpi-mimpi besar para pemain kecil. (***)

Editor: Abadi