Berupaya Hilangkan Jejak, Amat Jagal Kepala Madi

Pelaku Muhammad Safrudin tega menghabisi nyawa Rahmadi lantaran sakit hati sering di bully. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Pembunuhan sadis yang dilakukan Muhammad Safrudin alias Amat (19) dengan menjagal kepala Rahmadi alias Madi (19), tidak hanya membuat geger warga Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Peristiwa itu juga viral di media sosial. Motif pembunuhan berencana yang dilakukan Amat terhadap Madi hanya persoalan sepele. Yakni, karena Madi sering membuly Amat, sehingga membuat Amat menyimpan rasa dendam.

Baca Juga : Setelah Sempat Jadi Misteri, Akhirnya Polisi Menangkap Pelaku Pembunuh Jenazah Tanpa Kepala

Pelaku saat ini diamankan di Polda Kalsel bersama barang bukti, setelah sebelumnya ditangkap di kawasan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani mengatakan, beberapa waktu lalu telah ditemukan korban meninggal dunia tanpa kepala, yang mana kronologis ditemukannya korban pada selasa pukul 14.00 Wita.

Berdasarkan keterangan Kapolda, ada seorang suami istri yang sedang lewat di TKP ketika ingin buang air kecil menemukan korban meninggal dunia tanpa kepala.

Dalam kasus ini lalu pihak kepolisian melakukan upaya penyelidikan dan diperoleh keterangan bahwa ini adalah korban mutilasi, atas nama Muhammad Rahmadi (19).

“Berbekal dari barang bukti temuan dari korban tersebut lalu kita lakukan upaya penyelidikan, Alhamdulillah saat ini kita sudah dapat menangkap pelaku yang diduga sebagai tersangka tindak pidana tersebut,” tuturnya, Kamis (22/11/2018).

Selain itu ujar Yazid Fanani, dari keterangan tersangka Muhammad Safrudin, ia tidak senang karena selalu dibuly oleh korban. Atas tindakan tersangka tersebut, ia dijatuhi hukuman pasal 340 Pembunuhan berencana.

“Karena ada barang-barang juga yang diambil oleh tersangka maka juga dikenakan pasal Pencurian dengan kekerasan,” ucapnya.

Sementara itu Dirkrimum Polda Kalsel Kombes Pol Sofyan Hidayat mengatakan, modus tersangka menghabisi nyawa korban dilandasi rasa sakit hati, karena korban juga dianggap membuat tersangka diberhentikan dari pekerjaannya, karena dituduh mencuri dari tempat kerjanya tersebut.

“Dari postur tubuh Korban lebih besar dari pada tersangka, jadi dia sering kali di buly, dia di tendang, juga karena ulah korban tersangka tersebut di berhentikan dari pekerjaannya sehingga tersangka semakin dendam dengan korban,” papar Kombes Pol Sofyan Hidayat.

Ia juga menjelaskan, modus pembunuhan tersebut tersangka mengirimkan SMS kepada korban dengan mengajak korban bekerja di Palangkaraya dengan gaji 7 juta Rupiah per bulan, yang akhirnya si korban tertarik.

“Tersangka dan korban membuat janji di suatu tempat, korban menjemput tersangka, diperjalanan dengan sepeda motor korban mereka menuju ke arah Palangkaraya, saat kondisi malam yang gelap ditengah perjalanan tersangka bermodus pura-pura ingin buang air kecil tetapi karena gelap tersangka beralasan takut dan minta temani korban, masuk kedalam semak, si korban pun juga ikut buang air kecil, saat itu HP korban terjatuh, nah pada saat korban menunduk saat itulah tersangka melakukan pembunuhan,” tuturnya.

Ditangkapnya tersangka malam itu, ditemukan juga lokasi tersangka membuang kepala korban. Pada saat malam itu juga tim kepolisian mendatangi lokasi, namun karena air sungai masih pasang di tunggulah hingga air sungai surut dan sekitar pukul 10.00 kepala korban didapatkan.

Dan modus tersangka memenggal kepala korban adalah untuk menghilangkan jejak, karena ketika pertama kali pihak kepolisian sampai di TKP pembunuhan Identitas korban juga tidak ada.

“Karena ingin menghilangkan jejak dari pembunuhannya, tersangka memenggal kepala korban dan memasukan kedalam kantong plastik dan dimasukan lagi kedalam tas korban, kemudian semua identitas korban juga diambil tersangka, dibawalah kepala korban tersebut dan di buang di bawah jembatan Barito tersebut,” Tandasnya. (fachrul)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan