Begini Langkah dan Dampak Korban Catcalling Menurut Psikolog

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kasus catcalling menjadi viral di Banjarmasin. Lantas apa yang dimaksud tindakan CatCalling tersebut. Begini penjelasan psikolog Melinda Bahri.

Psikolog dari RSUD Anshari Shaleh ini, menjelaskan catcalling salah satu bentuk pelecehan seksual dalam bentuk kekerasan verbal atau kekerasan psikis.

“Di ilmu psikologi catcalling merupakan kekerasan psikis yang dilakukan dengan perkataan verbal yang melecehkan korbannya dengan kata-kata yang tidak pantas atau sesuai dengan norma-norma kesusilaan,” katanya saat dihubungi melalui via WhatsApp, Rabu (22/9/2021).

Dijelaskannya lagi, catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual di ruang publik. “Biasanya dilakukan di jalanan atau fasilitas umum lainnya bahkan melalui via chat sekalipun,” imbuhnya.

Menurut Melinda Bahri, ada pengaruh relasi kuasa pada perilaku catcalling dan dampak bahaya terhadap korban, ialah merasa tidak berharga, akan menarik diri hingga bisa saja mengalami depresi.

“Untuk korban akan mengalami dampak psikologisnya, merasa tidak berharga, menarik diri, sampai depresi jika perilaku catcalling ini sering mereka alami,” ujarnya.

Ia menyebutkan, langkah yang harus dilakukan ketika menangani tindakan catcalling, yaitu korban harus berani untuk speak up dan mengambil langkah hukum untuk memberikan para pelaku efek jera.

“Korbannya harus berani speakup atau berbicara kepada orang terdekat dan mengambil langkah hukum untuk memberikan efek jera pada pelaku. Jika dibiarkan atau korban hanya diam, maka perilaku pelaku yang suka melakukan pelecehan seksual kepada perempuan akan semakin kuat,” kata Melinda.

Ia juga menyebut, untuk korban catcalling harus mendapatkan pendampingan dan dukungan psikologis dari orang-orang terdekat.

“Untuk korban juga perlu pendampingan serta dukungan psikologis dari orang-orang terdekat agar tidak mengalami masalah psikologis yang lebih berat,” tuturnya. (restu)

Editor : Akhmad