BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Barisan Pertahanan Masyarakat Dayak (BATAMAD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), turun ke Jalan menyampaikan pernyataan sikap atas perkataan Edy Mulyadi di video yang diduga menyinggung masyarakat Kalimantan.
Aksi tersebut berlangsung di bundaran Hotel A atau perempatan Jalan Pangeran Samudera dan Jalan Lambung Mangkurat, Selasa (25/1/2021).
Pantauan klikkalsel.com kurang lebih 50 pasukan BATAMAD terlihat mengenakan pakaian hitam dan sebagian mengenakan baret berwarna merah dengan hiasan mandau di pinggangnya.
Mereka tampak menyuarakan pernyataan sikap agar Edy Mulyadi ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Koordinator aksi, Kelana selaku Komandan Brigade BATAMAD Provinsi Kalsel menjelaskan, aksi pernyataan sikap tersebut karena menilai perkataan Edy Mulyadi sudah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya Kalimantan.
“Untuk itu kami mengambil sikap bahwasanya pernyataan Edy Mulyadi ini sangatlah diskriminatif, itu mengandung salah satu unsur rasisme,” ujarnya kepada awak media disela aksi.
Ia menilai, perkataan Edy yang viral di sosial media itu sangat mempengaruhi kesatuan dan persatuan Republik Indonesia yang sudah terjalin bagus saat ini.
Lebih lanjut, ia beranggapan bahwa adanya pernyataan Edy Mulyadi itu adalah politik yang tidak bermoral, beretika, beradat dan haus akan kekuasaan.
“Untuk itu kami meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Meminta Edy Mulyadi meminta maaf secara terbuka datang ke Kalimantan. Diproses secara hukum pidana, positif, negara dan hukum adat yang ada di Kalimantan,” jelasnya.
Kelana juga menjelaskan, bahwa pihaknya ini adalah bagian dari dewan adat dan mengawal keputusan-keputusan dewan adat. Oleh karenanya untuk tindak lanjutnya ia menyerahkan sepenuhnya kepada dewan adat Dayak yang ada di Kalsel.
“Kita hanya mengawal dan mengamankan apa itu keputusan dewan adat dayak,” tuturnya.
Baca Juga : Legislator Kalsel di Senayan Minta Presiden Antisipasi Konflik di Kalimantan Akibat Pernyataan Edy Mulyadi
Baca Juga : Fakultas Hukum ULM Menilai Kasus Pemerkosaan Mahasiswi oleh Mantan Polisi Sudah Direncanakan
Kemudian, saat disinggung tentang adanya video klarifikasi Edy Mulyadi kemarin di Kanal Youtube pribadinya, pihaknya mengaku belum bisa menerima pernyataan maaf tersebut.
“Kita minta secara terbuka Edy Mulyadi datang ke Kalimantan, karena hal ini sudah sangat meresahkan warga Kalimantan pada umumnya khususnya Kalsel,” imbuhnya.
“Jadi bukan sekadar di media sosial tapi datang langsung ke Kalimantan dan dipersilahkan selanjutnya untuk di hukum adat,” sambungnya.
Kendati demikian, Kelana juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.
“Jangan sampai ada yang anarkis dan Kalimantan terjadi polemik atau konflik, kita ingin kalimantan tetap kondusif,” pungkasnya.
Kemudian, aksi ditutup dengan pembakaran selembaran foto Edy Mulyadi sebagai bentuk kekecewaan pihaknya(airlangga)
Editor : Amran