Banyak Mobil Mewah dan Harley Masih Berplat Luar Kalsel, Pajak Tahunan Dinikmati Daerah Lain

Tangkapan layar (screenshoot) video yang menampilkan Lamborghini mengaspal di jalanan Banjarmasin sempat beredar di WhatsApp Group) beberapa waktu lalu.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Kendaraan mewah milik pengusaha tajir banyak berseliweran di Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun ironis, kendaraan dengan harga selangit itu hanya sebagian yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD), karena banyak yang masih menggunakan plat nomor polisi (Nopol) luar Kalsel atau DA.

Sehingga bisa dikatakan Kalsel hanya menjadi tempat “parkir” mobil-mobil mewah tersebut. Sedangkan pajak tahunannya di nikmati oleh daerah lain, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Plt. Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah Bakeuda Kalsel, Deddy Shandy Z mengungkapkan, sampai saat ini hanya ada satu mobil mewah yang tercatat menggunakan Nopol Kalsel atau DA, yaitu mobil merk Lamborghini type Huracan tahun pembuatan 2018.

“Kami sangat mengapresiasi salah satu pemilik mobil mewah yang melakukan mutasi dari Nopol luar ke Kalsel, sehingga pajaknya masuk ke kas daerah,” ujarnya, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga : 26.306 Anak di HST Akan Divaksinasi

Baca Juga : Bertepatan Hari Ulang Tahun, Ibnu Sina Dilantik Sebagai Ketua DPD Demokrat Kalsel

Pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan yang disetorkan pemilik Lamborghini itu ke kas daerah cukup besar, mencapai Rp128.627.300. Bahkan, berdasarkan informasi pendapatan dari bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) mobil mewah tersebut kurang lebih Rp1 miliar masuk ke kas daerah.

Sebab itu, Bakeuda Kalsel mengajak semua pemilik kendaraan mewah di Kalsel untuk mutasi identitas kendaraan ke Kalsel agar pajaknya juga masuk ke kas daerah. Menurut Deddy Shandy pembayaran pajak adalah salah satu sumbangsih pemilik kendaraan mewah bagi pendapatan daerah.

“Selain mobil mewah yang banyak tidak menggunakan Nopol Kalsel, kendaraan seperti Harley dan lainnya juga demikian, masih menggunakan Nopol daerah asal,” ucapnya.

Dia berharap para pemilik kendaraan mewah tersebut secara sukarela dan keikhlasan hati mau memindahkan identitas kendaraan ke Kalsel. Ia menyebut potensi pendapatan dari PKB dan BBNKB kendaraan mewah sangat besar. Diperkirakannya, jumlah kendaraan mewah di Kalsel lebih dari 20 unit.

“Informasi yang kami terima kebanyak pemilik kendaraan mewah enggan mutasi ke sini karena harganya lebih murah jika menggunakan Nopol luar pulau Jawa. Ke depan mudah-mudahan banyak pemilik kendaraan mewah yang mutasi ke Kalsel,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi