Banjir Sungai Tabuk, Warga Keluhkan Elpiji

MARTAPURA, klikkalsel.com – Bantuan untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Banjar terus berdatangan dari berbagai elemen seperti organisasi perangkat daerah, perusahaan, sekolah, instansi dan masyarakat umum.

Dan sebagian ada menyalurkan langsung ke pengungsi atau lokasi pemukiman penduduk terdampak.

Namun, masih saja ada beberapa wilayah warga yang mengaku minimnya bantuan dan sulitnya untuk mencari bahan-bahan pokok, salah satunya gas elpiji.

Yusran warga setempat Desa Keliling Benteng Ilir, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar mengatakan, warganya bingung untuk memasak sebab persedian gas elpiji di desanya sudah habis.

“Kami bingung untuk masak, gas habis minyak minyak tanah juga tidak ada, di desa kami yang terendam juga tidak ada dapur umum,” kata Yusran.

Sejak terendamnya Desa Keliling Benteng ilir warga mengaku, kesulitan gas elpiji karena berada di bantaran Sungai Martapura dan akses darat masih terendam air maka warga kesulitan untuk mencari.

“Jadi kami berharap ada bantuan elpiji karena kami tidak bisa memasak, baik itu dari pemerintah maupun para darmawan sekalian,” kata Yusran.

Untuk menuju ke lokasi Desa yang terendam banjir di bantaran Sungai Martapura hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai.

Sejak meluapnya air sungai Desa di bantaran ini lah yang pertama kali merasakan dampaknya. Hingga saat air mulai turun daerah tersebut yang terakhir kering.

Luapan tersebut mengakibatkan puluhan rumah di Sejumlah desa Kecamatan Sungai Tabuk menjadi rusak, selain itu sawah para warga juga terendam, mengakibatkan banyak kerugian yang dialami warga.

Sementara itu, di tempat berbeda warga Desa Kramat Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Selamat mengaku desanya sangat jarang mendapat bantuan sejak kurang lebih 12 hari puluhan rumah terendam di desanya.

“Jarang dapat bantuan penuh sejak 12 hari desa kami terendam,” ujar Selamat.

Ia juga mengatakan, di Desa tersebut dihuni sebanyak kurang lebih 70 Kepala Keluarga (KK) dari 300 jiwa. Dan pihaknya sangat memerlukan selimut, alas tidur dan pakaian.

Sebab air masih menggenangi rumah warga sepinggang orang dewasa dan beberapa rumah mengalami kerusakan.

“Kami berharap pemerintah mau memberikan bantuan berupa selimut dan pakaian, juga bisa memberikan penjelasan apakah ada bantuan untuk rumah warga kami yang rusak karena banjir,” pungkas Selamat. (airlangga)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan