‘Bagarakan Sahur’ Tradisi Remaja Saat Bulan Ramadan di Banjarmasin

anak-anak warga Kampung Melayu Laut Banjarmasin saat Bagarakan Sahur di Jalan Kampung Melayu Darat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bagarakan sahur atau membagunkan orang untuk bersahur pada bulan Ramadan sudah menjadi kebiasaan atau tradisi anak-anak hingga remaja.

Di Kota Banjarmasin aktivitas itu, juga dilakukan oleh beberapa kelompok. Baik anak-anak hingga remaja dan hampir dapat di temui di seluruh titik wilayah padat penduduk Kota Banjarmasin.

Mereka berkeliling sambil membawa alat bunyi-bunyian yang dapat mengeluarkan suara seperti peralatan rumah tangga. Diantaranya panci, botol kaca, ember, galon air mineral, kaleng hingga botol plastik bekas.

Bahkan, tak jarang mereka juga membawa speaker aktif dan perlengkapan perkusi ala pemain drum band seperti snare drum.

Seperti di kawasan Kampung Melayu, Kelurahan Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Terpantau puluhan anak-anak dan remaja melakukan aktivitas tersebut.

Mereka tampak begitu bersemangat bersorak dan memukul peralatan yang dibawanya untuk membagunkan orang bersahur.

Baca Juga Tuntas! Kapolresta Banjarmasin dan Kapolsek Bantim Jemput Pelaku Terkahir Pengeroyokan di Banua Anyar

Baca Juga Pererat Silaturahmi Ikatan Barito Legend dan Hartati FC Gelar Buka Puasa Bersama

Satu diantaranya, Fajar (18) Warga kampung Melayu Laut mengatakan, hampir setiap malam di bulan Ramadan bersama teman -temannya melakukan aktivitas bagarakan sahur.

“Setiap tahun, dan hampir setiap hari di bulan Ramadan kami bagarakan sahur beramai-ramai,” ungkapnya, Selasa (11/4/2023) kepada kliklalsel.com

Hal itu dilakukan mulai dari pukul 02.30 Wita yang kemudian berkeliling hingga masuk ke gang-gang kecil, tujuannya agar warga tidak ada yang kelewatan waktu menyiapkan sahur.

Meskipun bagarakan sahur itu dilakukan dengan sukarela. pihaknya mengaku senang dan sudah menjadi kebiasaan di setiap tahunya.

“Tahun kemarin sempat sepi karena pandemi Covid-19 tapi tahun ini banyak yang ikut,” imbuhnya.

Sebelum bagarakan sahur, ia mengaku bermain bola terlebih dahulu di jalan raya yang tidak terlalu banyak pengendara melintas.

“Sebelum bagarakan kami main bola dulu, baru bagarakan setelahnya pulang untuk sahur di rumah,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi