Atap Sekolah Rusak, SDN Danau Desa Hayup Juga Tidak Memiliki Kepala Sekolah

Kondisi ruang Kelas VI SDN Danau yang rusak sebelum mendapat rehab dari Satgas TMMD. (foto : dok/klikkalsel)

TABALONG, klikkalsel- Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Danau di Desa Hayup, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong mengalami kerusakan cukup parah pada bagian atapnya.

Kerusakan pada bagian atap SDN tersebut tampak terlihat di kelas VI. Selain atapnya yang berbahan seng sudah tidak lagi terpasang pada rangka bangunan, plafon kelas juga tampak hampir lepas secara keseluruhan.

Refi Mariska murid kelas VI SDN Danau mengeluhkan ketidaknyamanannya dengan kondisi kelas yang seperti sekarang ini.
Ia bersama teman temannya juga seringkali merasa waspada karna kondisi bangunan yang sudah terlihat lapuk.

“Kalau hujan sering kebasahan kelasnya, terus kotoran dari atap juga sering berjatuhan,” keluhnnya Kepada klikkalsel.com.

Selain itu Mariska juga menyampaikan harapan agar ruang kelasnya dapat segera diperbaiki demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar.

Selain kondisi bangunan sekolah yang rusak, belakangan diketahui SDN Danau sudah hampir empat tahun ini tidak memiliki Kepala Sekolah.

PLT Kepala Sekolah SDN Danau Heniyarti mengungkapkan, kerusakan yang menimpa salah satu ruang kelasnya itu sudah berlangsung sejak satu tahun belakangan.

“Kalau kemarin kemarin gak parah, yang paling parah yang ditahun 2018 ini,” ungkapnya.

Rusaknya atap bangunan dan plafon kelas juga harusnya membuatnya mengkondisikan siswa siswinya saat cuaca hujan dengan hanya memakai separo bagian kelas.

“Yang parah itukan di sebelah kanan, jadi kita belajarnya mepet di samping kiri kelas,” ucapnya.

Kondisi kelas yang sepenuhnya terbuat dari kayu itulah menjadi Heniyarti ada renovasi pembangunan SDN Danau dapat bangun secara permanen.

“Kalau bangunan permanenkan lebih bersih, belajar juga nyaman dipandang juga enak,” ujarnya.

Namun Heni sapaan akrab Plt Kepala Sekolah SDN Danau bersyukur dengan kondisi kelas yang mengalami kerusakan tidak pernah ada musibah yang menimpa baik siswa maupun guru di sekolah tersbut.

“Dulu pernah ada batang pohan karet sebesar paha orang dewasa jatuh ke kelas kita, untungnya saat kejadian tersebut tidak ada kegiatan belajar dan mengajar,” ucapnya.

Heni mengatakan pihaknya sudah pernah melaporkan hal ini kepada pemerintah daerah melalui pengajuan data pokok pendidikan (Dapodik) namun ditolak oleh pemerintah daerah dikarnakan adanya kesalahan adminitrasi dalam pengajuannya.

“Waktu laporan Dapodik 2017 di situ kita cantumkan rusak total, namun sempat dipertanyakan kenapa kalau rusak total masih ada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas itu. Lalu sama operator kita diganti menjadi rusak sedang di 2018 ini, mungkin karna itu pengajuan kita tidak disetujui sama pemerintah daerah,” jelas Heni.

Selain itu ia mengungkapkan, kerusakan yang menimpa salah satu ruang kelasnya itu kini sudah mendapatkan respon dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong.

Tepatnya Kamis 21 Februari 2019 lalu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, Akhmad Rizali Noor sudah mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi sekolah tersebut.

“Kata beliau saat berkunjung Insya Allah tahun 2020 akan direhab. Soalnya kata beliau kalau menunggu dana dari daerah mungkin dana perubahan, kalau dana perubahankan mungkin di akhir tahun dan baru bisa direalisasikan tahun depannya,” katanya.

Selanjutnya Heni berharap kepada pemerintah setempat untuk sementara waktu ada sedikit perbaikan selama menunggu realiasi pembangunan.

Menurutnya kalau menunggu realiasi pembangunan secara menyeluruh di tahun 2020 kemungkinan kerusakannya akan bertambah parah dan dapat membuat siswa siswi semakin was was selama proses pembelajaran.

“Kalau bisa diperbaiki dulu kelas VI yang separo yang sudah rusak berat itu, untuk menanggulangi sementara sebelum direhab semua itu kalau memang ada dana dari daerah. Kalau kami dari sekolahkan gak mungkin dananya ada,” pungkasnya.(arif)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan