BANJARMASIN, klikkalsel – Mengapresiasi dan mendukung pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah, JNE menggandeng Kompasiana menggelar JNE Kopiwriting “UKM Lokal di Pasar Digital” di Eatboss Banjarmasin pada Kamis (22/8/2019).
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan ketiga setelah JNE sukses menggelar Kopiwriting di Bandung dan Padang. Selanjutnya akan digelar di Malang, Yokyakarta, dan Cirebon.
Selain menyelenggarakan acara tersebut di 6 kota, JNE dan Kompasiana juga mengadakan JNE Journalist Competition 2019 selama 19 Juli – 13 September 2019
Rincian hadiah lomba tersebut yaitu babak penyisihan uang tunai Rp5 juta dan hadiah utama ibadah umrah beserta perjalanan religi untuk tiga pemenang utama.
Khusus di Kalimantan Selatan (Kalsel), JNE Banjarmasin memiliki beberapa inovasi untuk membantu UKM berkembang. Diantaranya mengedukasi para pelaku UKM agar menjadi vendor pesona JNE untuk produk UKM lokal dapat dipromosikan lebih luas ke seluruh Indonesia.
Kemudian, layanan pengiriman JNE Trucking (JTR) dalam jumlah besar dengan harga kompetitif, ditambah pelatihan digital marketing, packaging untuk para pelaku UKM.
Pimpinan Cabang JNE Banjarmasin, Depi Hariyanto mengatakan, saat ini di Banjarmasin banyak UKM yang telah bekerjasama JNE, tercatat sekitar 300 member JLC (JNE Loyalty Card) aktif dan 31 vendor pesona, ditambah dengan UKM binaan JNE yang bekerjasama dengan pihak lainnya.
“Dengan perkembangan di era digital dan dukungan dari berbagai pihak, kami berharap jumlah pelaku UKM dapat meningkat serta bisnis mereka semakin maju ke depannya,” ucap/dia.
UKM di Banjarmasin mengalami pertumbuhan, sehingga mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk Pemko Banjarmasin. Dengan mengajak pelaku usaha untuk go digital dapat meningkatkan daya saing UKM lokal, sehingga dengan digitalisasi membuat produk-produk yang dihasilkan terdorong dan lebih maju.
Banjarmasin merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai gerbang kegiatan ekonomi nasional, dikarenakan kota ini terletak di tengah Indonesia dan memiliki akses sebagai pintu masuk dan ke luar kegiatan perekonomian di Pulau Kalimantan.
Data dari Dinas Koperasi dan UKM Banjarmasin tercatat memiliki 2.072 UKM yang didominasi oleh sektor kuliner.
Depi mengungkapkan jenis produk UKM lokal yang menjadi favorit dan paling banyak dikirim dari Banjarmasin adalah produk olahan makanan, selain hal tersebut ada juga produk kerajinan tangan, seperti lampit dan kerajinan lain yang terbuat dari eceng gondok.
“Kami terus berkomitmen bersama pemerintah agar para pelaku UKM berkembang di Indonesia maupun luar negeri,”sebut dia.
Sambal Acan Raja Banjar merupakan salah satu UKM yang sukses mengembangkan usaha di pasar digital. Pemilik Rumah Sambal Acan Raja Banjar, Aulia Abdi mengatakan membagikan foto produknya melalui media sosial merupakan langkah awal yang ia lakukan dalam memasarkan produk.
Selain itu media sosial juga digunakan untuk informasi mengenai deskripsi produk yang lebih lengkap sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.
“Media sosial merupakan langkah awal pemasaran kami. Dari sanalah kami mendapat konsumen baru, dan mempertahankan konsumen yang lama,” tutur Aulia Abdi.
Sekedar diketahui, JNE berdiri pada 1990 sebagai perusahaan nasional bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. Mulai 2013 berekspansi di bidang logistik dengan fokus layanan pergudangan, cargo, pengiriman jalut darat, sea freight, dan air freight.
Selanjutnya di 2014, JNE mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung ekosistem E-commerce, seperti optimalisasi Mobile Aplications, membangun 250 kantor operasional dan memperluas jaringan lebih dari 7.000 outlet tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015. (nuha)
Editor : Farid