Ambulan Air Rp 794 Juta Tak Difungsikan Saat Evakuasi Keracunan Massal Warga Alalak

Ambulan Air milik Pemko Banjarmasin, saat pertama kali di perkenalkan oleh Dinas Kesehatan saat Hari Kesehatan Nasional

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Keracunan massal usai kegiatan keagamaan di Pulau Sewangi, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, menjadi sorotan banyak orang. Salah satunya ambulan air milik Pemko Banjarmasin yang dianggarkan dari duit rakyat sebesar Rp 794 tuta tak difungsikan untuk mengevakuasi warga.

Padahal proses evakuasi warga keracunan yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak itu, merupakan kendala besar, lantaran jalur evakuasi yang terbilang sangat jauh dan jalan yang rusak.

Padahal apabila evakuasi dilakukan menggunakan jalur sungai bisa sedikit mengurangi jarak tempuh apabila menggunakan jalur darat.

Bahkan banyak pertanyaan yang menanyakan keberadaan ambulan air milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, yang pada saat kejadian tersebut tdak turut andil dalam membantu proses evakuasi.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, dr Syaukani, menerangkan bahwa pihaknya juga turut andil dalam proses evakuasi tersebut. Namun tidak menggunakan ambulan air.

“IGD RS Sultan Suriansyah ada di hubungi dan 2 ambulan darat lengkap dengan petugas juga ada mendatangi ke lokasi. Jadi petugas kami sudah merespon dan IGD juga sudah bersiap-siap,” tuturnya.

Baca Juga : Keracunan Massal di Kecamatan Alalak Kabupaten Batola, H Anang Diperiksa Polisi

Baca Juga : Diperkirakan 88 Korban Keracunan Dirawat di 3 Rumah Sakit

Namun Syaukani menjelaskan bahwa untuk operasional ambulan air masih belum bisa dilakukan apabila malam hari karena beberapa hal.

“Untuk operasional malam hari, ambulan air kita belum aman, karena penerangan yang kurang dan motoris yang juga belum berpengalaman dan kurang hapal jalur sungai sampai ke kabupaten tetangga,” jelasnya.

“Kedepan rencana RSUD Sultan Suriansyah akan mencari motoris khusus ambulan air yang lebih mahir dan berpengalaman, prinsipnya keselamatan pasien dan keselamatan petugas atau nakes sama-sama kami utamakan,” lanjutnya.