Agrowisata KTB Banyu Hirang Kini Bisa Hasilkan Keuntungan

Agrowisata KTB Banyu Hirang Kini Bisa Hasilkan Keuntungan
Agrowisata KTB Banyu Hirang Kini Bisa Hasilkan Keuntungan

AMUNTAI, klikkalsel.com – Kampung Tangguh Banua (KTB) di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tak cuma tangguh melawan penyebaran Covid 19, namun juga menawarkan agrowisata alami rawa.

Saat ini sudah ada tambak ikan, kandang itik ditengah rawa dengan jalan titian ulin yang kokoh serta rumah singgah apung dan sepeda air. Desa Banyu Hirang juga dikenal sebagai desa sentral penghasil kerajinan tikar purun dan kerajinan terbuat dari ilung (enceng gondok) yang kini standnya berada tidak jauh dari lokasi agrowisata.

Di lokasi tersebut juga ada 3 spot foto yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung, yaitu latar hiasan dari bambu, latar dari ranting seperti rumah burung dan juga hasil kerajinan.

Sejak diresmikan pada Juli 2020 dan mulai beroperasi sekitar bulan Agustus 2020 hingga Januari 2021, kerja keras agrowisata KTB Desa Bayu Hirang yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) saat ini bisa meraup keuntungan puluhan juta Rupiah.

“Saya sempat tidak menduga keuntungan sejak Agustus tahun 2020 lalu, sampai sekarang bersih kita mencapai Rp41 Juta masuk ke BUMDes,” ungkap Kepala Desa Banyu Hirang, Hiliyani, Sabtu (13/2/2021).

Padahal, lanjutnya, keuntungan puluhan juta rupiah tersebut diperoleh hanya dari pendapatan parkir dan sewa sepeda air dilokasi agrowisata saja.

“Belum lagi terhitung keuntungan dari warga sekitar yang berjualan makanan dan kerajinan disekitar lokasi agrowisata. Untuk masuk ke lokasi sendiri, pihaknya sejak semula menggratiskan bagi para pengunjung,” ujarnya.

Terkait keuntungan yang didapat selama ini, sebutnya, berkat hasil kerjasama antara Karang Taruna bersama BUMDes secara swadaya. Pendapatan dari pengelolaan sektor agrowisata di tahun 2021 ini diharapkan terus meningkat.

“Itu untuk keuntungan dari sektor agrowisata saja, belum lagi dari sektor perikanan. Sebagian besar dari hasil tambak apung kita belum panen, jadi belum tahu berapa total keuntungannya,” sampainya.

Sementara untuk penggunaan dana BUMDes tahun 2021, pihaknya berencana melakukan penambahan stand untuk para penjual makanan, kerajinan dan penambahan jalan titian.

Tak lupa, Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang selama ini memberikan dorongan terutama Pemerintah Daerah melalui Dekranasda, Dinas Perikanan, Dinas kesehatan, Disporabudpar, Disperindagkop UKM ditambah dukungan Polres HSU, Kodim 1001/Amuntai, Bank Kalsel dan PT. PLN.

Pihak PT. PLN sejak tahun 2019 hingga sampai 2021 ini terus membantu dari mulai pembangunan gapura eceng gondok, titian ulin, gazebo, toilet dan keramba apung.

“PLN sendiri rencananya sampai pada tahun ini 2021 akan membantu lagi untuk pembangunan lanjutan titian ulin, pondok terapung, pembangunan tiang listrik dan lain-lain,” tuturnya.

Masih dalam kondisi dimasa pandemi Covid-19, selama ini para pengunjung terbilang cukup banyak, terutama pada hari-hari libur.

“Oleh karena itu dalam prakteknya, selama pandemi pihaknya tetap menekankan para pengunjung untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M,” tukasnya. (doni)

Tinggalkan Balasan