BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meski kompetisi Liga 1 dihentikan dan belum tahu pasti kapan kembali bergulir, Manajemen skuad PS Barito Putera masih tetap memenuhi kewajiban para pemainnya dengan baik selama Liga 1 2020 terhenti.
Sampai bulan september lalu, para punggawa Laskar Antasari menerima gaji sebesar 50 persen sesuai ketentuan PSSI walaupun ternyata kick-off Liga 1 pada 1 Oktober lalu kembali ditunda. Besaran gaji tersebut diberikan manajemen sesuai dengan keputusan dari PSSI.
Manajemen Barito Putera pun menegaskan bahwa akan tetap menyanggupi kewajiban tersebut. Meskipun kondisi keuangan para klub peserta Liga 1 2020 sedang tidak baik karena penghentian liga saat ini.
“Insya Allah kewajiban kita akan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Bukan kita tidak memperhatikan kesejahteraan pemain, tentu kita sangat memperhatikan itu, karena nilai kita kan kekeluargaan,” ucap CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.
Baca Juga : 6 Atlet Panjat Tebing Kalsel Diseleknas, Optimis Masuk Tim Nasional
Hal ini dilakukan manajemen PS Barito Putera, yang selalu menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan profesionalitas disetiap kiprahnya di persepakbolaan Indonesia.
“Nilai-nilai profesional juga tetap harus kita junjung tinggi. Jadi apa yang sudah sesuai aturan yang ditetapkan, itu yang kita laksanakan,” tegas Hasnuryadi.
Manajer PS Barito Putera, Mundari Karya pun memastikan para pemainnya tak ada yang dirugikan dengan kebijakan pemberian 50 persen gaji. Kewajiban yang diberikan kepada para punggawanya tersebut dirasa masih dalam batas wajar.
“Kalau masalah kewajiban klub terhadap pemain saya pikir kita masih di ambang profesionalitas. Jadi semua kebutuhan itu memang masih wajar,” tuturnya.
Terlebih dalam klub yang berjuluk Laskar Antasari ini selalu menjunjung asas kekeluargaan dan kebersamaan, yang selalu diucapkan dalam salamnya
“Filosofi kebersamaan dan kekeluargaan ini lah yang kita junjung. Selama ini para pemain masih tercukupi kebutuhannya,” pungkasnya. (fachrul)
