Pemko Banjarmasin Bersama Tiga Pilar Terus Gencar Lakukan Percepatan Penurunan Angka Stunting

Baca Juga : Diduga Dikeroyok Oknum Polisi, Dua Remaja di Banjar Alami Luka dan Trauma Baca Juga : Ditresnarkoba Polda Kalsel Ringkus 3 Tersangka Penyelundup Sabu dan Ekstasi Senilai Rp 91,7 Miliar

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Stunting hingga sampai saat ini masih menjadi target penutasan bagi Pemko Banjarmasin, bahkan dengan target yang cukup tinggi yakni 70 persen.

Untuk memenuhi target tersebut, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melibatkan Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas berkomitmen untuk melakukan percepatan penuntasan stunting tersebut.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan bahwa percepatan penurunan stunting tidak bisa dibebankan hanya kepada Dinas Kesehatan. Diperlukan kerja sama lintas sektor dan perubahan perilaku di tingkat masyarakat.

“Kita menyadari bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan,” ucapnya.

“Keberhasilan baru akan tercapai jika ada kolaborasi dan komitmen kuat dari semua elemen, mulai dari kelurahan, Babinsa hingga Bhabinkamtibmas,” lanjutnya.

Ia menambahkan, pertemuan tiga pilar (Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas) ini menjadi bukti keseriusan Pemko Banjarmasin dalam menjalankan misi Wali Kota, terutama terhadap misi pertama menciptakan generasi yang sehat, kuat dan berkarakter.

“Kita menargetkan peningkatan pencapaian hingga 70 persen melalui optimalisasi peran tiga pilar bersama masyarakat. Namun, tantangan terbesar masih pada perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya taat terhadap prinsip kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga : Diduga Dikeroyok Oknum Polisi, Dua Remaja di Banjar Alami Luka dan Trauma

Baca Juga : Ditresnarkoba Polda Kalsel Ringkus 3 Tersangka Penyelundup Sabu dan Ekstasi Senilai Rp 91,7 Miliar

Machli menegaskan bahwa perubahan perilaku menuju hidup sehat merupakan strategi penting dalam mencegah stunting jangka panjang.

“Tiga pilar ini punya peran strategis untuk mendorong masyarakat mematuhi pola hidup sehat. Kita ingin lahir generasi Banjarmasin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kuat dan bebas stunting,” tuturnya.

“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kesadaran. Dengan gotong royong, kita bisa menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berdaya saing,” sambungnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan seluruh unsur kelurahan di Banjarmasin. Tujuannya adalah memperkuat sinergi lintas sektor dalam penurunan stunting.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh 52 kelurahan berkomitmen menjalankan program penurunan stunting secara terintegrasi,” ungkapnya.

Ramadhan juga menegaskan bahwa Pemko Banjarmasin telah menyiapkan program pendukung, termasuk pemberian makanan tambahan bergizi yang bersumber dari APBD.

Selain itu, pemantauan dilakukan melalui dashboard stunting untuk memastikan data dan intervensi dapat terukur dan terpantau.

“Output yang kita harapkan adalah penurunan nyata angka stunting di Banjarmasin. Semua kelurahan harus mampu memantau dan menindaklanjuti kasus yang ada. Kami tidak ingin data hanya berhenti di atas kertas,” jelasnya.

Melalui sinergi tiga pilar ini, pemerintahan kelurahan, aparat TNI dan kepolisian, Pemkot Banjarmasin ingin memastikan upaya penurunan stunting bukan sekadar kampanye sesaat, melainkan gerakan sosial yang melibatkan semua pihak.

“Melalui kolaborasi tiga pilar, kami harap dapat memperkuat intervensi di lapangan agar kasus stunting benar-benar menurun,” pungkasnya.(fachrul)

Editor: Amran