BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalsel menyatakan siap mendukung program pemerintah Cetak Sawah Rakyat (CSR) dalam rangka swasembada pangan yang merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Tak tanggung-tanggung, Pemprov Kalsel menargetkan 500 ribu hektar meliputi 13 kabupaten/kota. Komitmen ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalimantan Selatan, yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Grand Qin Hotel Banjarbaru, Senin (4/11/2024).
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizani Anwar menerangkan, Kalimantan Selatan menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sawah baru.
“Perluasan lahan ini dilakukan melalui pengolahan lahan-lahan yang tidak produktif, yang merupakan sebuah kehormatan sekaligus peluang besar bagi kami,” tuturnya.
Menurutnya, program Cetak Sawah Rakyat sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut, sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Roy memaparkan realisasi target optimasi lahan rawa seluas 46.340 hektar telah mencapai 41.829 hektar, sementara target kegiatan pompanisasi seluas 23.433 hektar bahkan telah melampaui target dengan capaian 27.894 hektar atau 119,03 persen.
Selain itu, progres program cetak sawah di Kalimantan Selatan ditargetkan selama empat tahun dengan luas 500.000 hektar dan memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektar.
“Perluasan lahan melalui program Cetak Sawah ini saya yakini akan mendorong peningkatan produksi pertanian di Banua Kalimantan Selatan. Sekali lagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap mendukung pelaksanaan program ini, dan kami juga mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk berkoordinasi dan menyelaraskan langkah demi suksesnya program ini,” tandasnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis, salah satunya yakni Kalimantan Selatan.
Menurutnya, hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar. Amran juga menambahkan cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kalimantan Selatan sendiri ditargetkan membuka 500 ribu hektar sawah baru melalui program CSR. Berikut rinciannya.
– Hulu Sungai Selatan target seluas 58.987 hektar – Hulu Sungai Tengah target seluas 23.611 hektar
– Hulu Sungai Utara target seluas 40.252 hektar
– Tanah Laut target seluas 36.274 hektar
– Tapin target seluas 41.995 hektar
– Banjar target seluas 26.103 hektar
– Barito Kuala target seluas 32.602 hektar
– Kotabaru target seluas 94.736 hektar
– Tanah Bumbu target seluas 26.825
– Balangan target seluas 8.365 hektar
– Banjarbaru target seluas 11.434 hektar
– Banjarmasin target seluas 1.321
– Tabalong target seluas 84.706 Ha.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal 5 hektar dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa. (rizqon)
Editor: Abadi
Pemprov Kalsel Pasang Target Cetak 500 Ribu Hektar Sawah, Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo
BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalsel menyatakan siap mendukung program pemerintah Cetak Sawah Rakyat (CSR) dalam rangka swasembada pangan yang merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Tak tanggung-tanggung, Pemprov Kalsel menargetkan 500 ribu hektar meliputi 13 kabupaten/kota. Komitmen ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalimantan Selatan, yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Grand Qin Hotel Banjarbaru, Senin (4/11/2024).
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizani Anwar menerangkan, Kalimantan Selatan menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sawah baru.
Baca Juga Pemprov Kalsel Merangsang Daya Beli Masyarakat Lewat Pasar Murah di 13 Kabupaten/Kota
Baca Juga Gaji Karyawan Pemprov Kalsel Terkendala Aplikasi
“Perluasan lahan ini dilakukan melalui pengolahan lahan-lahan yang tidak produktif, yang merupakan sebuah kehormatan sekaligus peluang besar bagi kami,” tuturnya.
Menurutnya, program Cetak Sawah Rakyat sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut, sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Roy memaparkan realisasi target optimasi lahan rawa seluas 46.340 hektar telah mencapai 41.829 hektar, sementara target kegiatan pompanisasi seluas 23.433 hektar bahkan telah melampaui target dengan capaian 27.894 hektar atau 119,03 persen.
Selain itu, progres program cetak sawah di Kalimantan Selatan ditargetkan selama empat tahun dengan luas 500.000 hektar dan memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektar.
“Perluasan lahan melalui program Cetak Sawah ini saya yakini akan mendorong peningkatan produksi pertanian di Banua Kalimantan Selatan. Sekali lagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap mendukung pelaksanaan program ini, dan kami juga mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk berkoordinasi dan menyelaraskan langkah demi suksesnya program ini,” tandasnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis, salah satunya yakni Kalimantan Selatan.
Menurutnya, hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar. Amran juga menambahkan cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kalimantan Selatan sendiri ditargetkan membuka 500 ribu hektar sawah baru melalui program CSR. Berikut rinciannya.
– Hulu Sungai Selatan target seluas 58.987 hektar – Hulu Sungai Tengah target seluas 23.611 hektar
– Hulu Sungai Utara target seluas 40.252 hektar
– Tanah Laut target seluas 36.274 hektar
– Tapin target seluas 41.995 hektar
– Banjar target seluas 26.103 hektar
– Barito Kuala target seluas 32.602 hektar
– Kotabaru target seluas 94.736 hektar
– Tanah Bumbu target seluas 26.825
– Balangan target seluas 8.365 hektar
– Banjarbaru target seluas 11.434 hektar
– Banjarmasin target seluas 1.321
– Tabalong target seluas 84.706 Ha.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal 5 hektar dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa. (rizqon)
Editor: Abadi
Pemprov Kalsel Pasang Target Cetak 500 Ribu Hektar Sawah, Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo
BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintah Provinsi Kalsel menyatakan siap mendukung program pemerintah Cetak Sawah Rakyat (CSR) dalam rangka swasembada pangan yang merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Tak tanggung-tanggung, Pemprov Kalsel menargetkan 500 ribu hektar meliputi 13 kabupaten/kota. Komitmen ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalimantan Selatan, yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Grand Qin Hotel Banjarbaru, Senin (4/11/2024).
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizani Anwar menerangkan, Kalimantan Selatan menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sawah baru.
“Perluasan lahan ini dilakukan melalui pengolahan lahan-lahan yang tidak produktif, yang merupakan sebuah kehormatan sekaligus peluang besar bagi kami,” tuturnya.
Menurutnya, program Cetak Sawah Rakyat sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut, sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Roy memaparkan realisasi target optimasi lahan rawa seluas 46.340 hektar telah mencapai 41.829 hektar, sementara target kegiatan pompanisasi seluas 23.433 hektar bahkan telah melampaui target dengan capaian 27.894 hektar atau 119,03 persen.
Selain itu, progres program cetak sawah di Kalimantan Selatan ditargetkan selama empat tahun dengan luas 500.000 hektar dan memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektar.
“Perluasan lahan melalui program Cetak Sawah ini saya yakini akan mendorong peningkatan produksi pertanian di Banua Kalimantan Selatan. Sekali lagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap mendukung pelaksanaan program ini, dan kami juga mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk berkoordinasi dan menyelaraskan langkah demi suksesnya program ini,” tandasnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis, salah satunya yakni Kalimantan Selatan.
Menurutnya, hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar. Amran juga menambahkan cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kalimantan Selatan sendiri ditargetkan membuka 500 ribu hektar sawah baru melalui program CSR. Berikut rinciannya.
– Hulu Sungai Selatan target seluas 58.987 hektar – Hulu Sungai Tengah target seluas 23.611 hektar
– Hulu Sungai Utara target seluas 40.252 hektar
– Tanah Laut target seluas 36.274 hektar
– Tapin target seluas 41.995 hektar
– Banjar target seluas 26.103 hektar
– Barito Kuala target seluas 32.602 hektar
– Kotabaru target seluas 94.736 hektar
– Tanah Bumbu target seluas 26.825
– Balangan target seluas 8.365 hektar
– Banjarbaru target seluas 11.434 hektar
– Banjarmasin target seluas 1.321
– Tabalong target seluas 84.706 Ha.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal 5 hektar dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa. (rizqon)
Editor: Abadi