55 Anggota Dewan Kalsel Diberi Internalisasi Ideologi Pancasila

Pembekalan Ideoligi Pancasila Terhadap Dewan yang nantinya akan disampaikan kedapil Masing - masing.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tak mau kejadian membahayakan bangsa kembali terulang, 55 Anggota DPRD Kalsel melakukan internalisasi nilai-nilai ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di Sekretariat DPRD Kalsel, Senin (27/9/2021).

Narasumber kegiatan itu dari Direktorat Hukum Daerah Kemendagri, Badan Kesatuan Bangsa, Politik Kalsel dan Sekretariat DPRD Kalsel.

Sekretaris DPRD Kalsel Antung Mas Rozaniansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu penunjang kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.

Dikatakannya, materi dan bekal wawasan kebangsaan yang didapat wakil rakyat Kalsel itu akan disampaikan kembali ke konstituennya, sesuai daerah pemilihan masing-masing.

“Wawasan ideologi Pancasila ini sangat erat kaitannya dengan beberapa kegiatan yang bakal dilakukan oleh dewan. Tujuannya wawasan tersebut agar menyebar ke seluruh wilayah dan tidak hanya dimiliki oleh warga perkotaan saja,” katanya.

Baca Juga : September Angka Perceraian di HSS Kian Meningkat, Faktor Ekonomi Jadi ‘Biang Kerok’

Baca Juga : Sudah Ada 14 Remaja Diperiksa Polsek Banteng Terkait Tawuran, Satu Diantaranya Masih SD

Baca Juga : Meski Hanya Untuk Roda 2 dan 4, Jembatan Sungai Alalak Akhirnya Dibuka

Sementara Ketua DPRD Kalsel H Supian HK mengatakan, semua provinsi sudah melakukan kegiatan tersebut.

“Kegiatan tersebut sudah dianggarkan dan ideologi Pancasila ini diwajibkan diketahui warga masyarakat. Dulu ada namanya BP dan B7 dan pemahaman Ideologi Pncasila ini sebagai gantinya,” katanya.

Ia menyatakan, pihaknya siap menyampaikan dan memberi pemahaman wawasan kebangsaan kepada masyarakat.

Semoga dengan adanya ini, kata dia, nantinya diharapkan masyarakat memahami kehidupan berbangsa di Indonesia.

Ia melanjutkan, ini dilakukan agar nepotisme, dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang bisa membahayakan terhadap bangsa tidak terulang lagi.

“Seperti kejadian di tahun 65 dan sejumlah kejadian yang bisa mengancam keamanan Republik Indonesia,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad