12 Hari Pelaksanaan PSBB di Banjarmasin, Ada Lonjakan Sebanyak 29 Kasus Positif Covid-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin, dr Machli Riyadi. (foto : fachrul/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Selama 12 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin, lonjakan kasus Covid-19 di Banjarmasin terus meroket. Namun masih belum ada evaluasi terkait hal tersebut.
Terhitung sejak awal pelaksanaan PSBB di Banjarmasin pada tanggal 24 April 2020 lalu, hingga hari ini, Selasa (5/5/2020) sudah ada lonjakan sebanyak 29 kasus. Peningkatan kasus tersebut terjadi hanya dalam kurun waktu 12 hari pelaksanaan PSBB di Banjarmasin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin, dr Machli Riyadi mengungkapkan lonjakan tersebut bukan sebuah tolak ukur kegagalan dalam pelaksanaan PSBB di Banjarmasin.
Baca Juga : Tembus 219 Kasus Positif Covid-19, 5 Daerah Sumbang 20 Kasus Baru
Menurutnya target pelaksanaan PSBB adalah untuk mencari sebanyak mungkin kasus terkonfirmasi Covid-19.
“Jadi tingginya kasus itu bukan berarti gagalnya sebuah PSBB. Indikator PSBB itu semasa PSBB ini kita akan menemukan kasus sebanyak mungkin. Jadi kalau ada lonjakan kasus yang semakin tajam bukan berarti itu sebuah indikator kegagalan. Tapi itulah sebenarnya yang kita targetkan sebagai upaya yang bisa kita lakukan secara maksimal untuk mencari orang yang positif,” jelasnya.
Ia menyampaikan, bahwa hingga sampai saat ini pihaknya belum ada menggelar rapat terkait perpanjangan status PSBB yang diperkirakan berakhir pada tanggal 7 Mei 2020 mendatang.
“Untuk itu kita menunggu arahan walikota, kita belum ada undangan untuk menggelar rapat terkait hal ini,” tuturnya.
Menurutnya untuk memperpanjang PSBB di Banjarmasin yang akan segera berakhir ini memerlukan pertimbangan baik dari sisi ekonomi, sosial dan kesehatan. “Pertimbangan ini nanti yang akan kita evaluasi dan rapatkan dengan pak Walikota,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan